KETUA Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga, Amany Lubis, menegaskan pentingnya peran strategis perempuan, terutama ibu rumah tangga, dalam memperkuat ketahanan ekonomi keluarga dan bangsa. Hal ini disampaikan Amany dalam acara kuliah umum bertajuk “Kebijakan Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI dan Implikasinya di Perguruan Tinggi” yang digelar di Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri pada Senin (13/1).
Amany Lubis mengungkapkan bahwa di tengah kondisi sulit seperti pandemi, peran perempuan semakin terlihat krusial. Ibu rumah tangga tidak hanya berperan dalam mengelola rumah tangga, tetapi juga turut andil dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga dan mendorong kemajuan bangsa. Menurutnya, perempuan memiliki potensi besar dalam mengelola keuangan keluarga dengan bijak, mendukung pendidikan anak, serta menjalankan berbagai aktivitas produktif yang memperkuat ekonomi.
Dalam penjelasannya, Amany merujuk pada penelitian yang menunjukkan kreativitas dan kemampuan adaptasi perempuan sebagai kunci utama dalam menjaga stabilitas keluarga selama masa krisis.
“Saat pandemi, banyak ibu rumah tangga yang memulai usaha kecil-kecilan dari rumah, seperti kuliner, kerajinan tangan, hingga produk kesehatan. Mereka tidak hanya membantu ekonomi keluarga, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi orang lain di sekitar mereka,” tutur Amany, dalam keterangan yang diperoleh Farah.id.
Selain itu, Amany juga menyoroti peran teknologi digital dalam mendukung pemberdayaan perempuan. Dengan adanya kemajuan teknologi, perempuan kini dapat memasarkan produk mereka melalui platform daring, memperluas jangkauan bisnis hingga ke tingkat nasional bahkan internasional. Hal ini memberikan peluang lebih besar bagi perempuan untuk menjadi lebih mandiri dan produktif.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Uniska Kediri, Prof. Dr. H. Bambang Yulianto, M.Pd, mengingatkan pentingnya memuliakan derajat perempuan dalam Islam. “Dalam Islam, posisi wanita dimuliakan, bahkan sampai tiga kali. Melalui momen ini saya harap kita akan lebih memahami peran wanita,” ujarnya.
Kuliah umum ini juga menjadi kesempatan untuk menjalin kolaborasi antara perguruan tinggi dan organisasi keagamaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pemahaman keagamaan di kalangan generasi muda.
Ketua Umum Yayasan Bina Cendekia Pancasila yang menaungi Uniska Kediri, K.H. Anwar Iskandar, berharap materi yang disampaikan dapat memberikan inspirasi bagi semua perempuan dalam sivitas akademika Uniska.
Acara ini mendapat apresiasi positif dari peserta yang hadir, serta diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat peran perempuan di berbagai sektor, baik di dalam keluarga maupun masyarakat.
KOMENTAR ANDA