BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus mendorong pengembangan penelitian tentang virus Human Metapneumovirus (HMPV), khususnya dalam hal uji genetik dan tes diagnostik cepat.
Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN, Telly Purnamasari Agus, menyampaikan pentingnya memetakan karakteristik virus HMPV yang beredar di Indonesia. Menurut Telly, penelitian genetik dapat membantu untuk mengetahui subtipe virus, apakah A atau B, serta mendeteksi adanya mutasi pada virus tersebut.
"Pengembangan tes diagnostik cepat sangat diperlukan, terutama di daerah dengan fasilitas kesehatan yang terbatas," kata Telly dalam diskusi di Jakarta (16/1).
Penelitian semacam ini akan sangat berguna dalam mendeteksi HMPV secara lebih efektif, memungkinkan penanganan lebih cepat di daerah-daerah dengan sumber daya medis yang minim.
Selain itu, Telly menekankan perlunya penelitian klinis untuk memahami faktor risiko, tingkat keparahan penyakit, serta komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HMPV. Penelitian ini juga mencakup pengembangan vaksin yang bisa membantu mengurangi dampak dari virus tersebut.
Kolaborasi internasional dengan organisasi seperti WHO dan CDC menjadi kunci dalam memahami tren global terkait HMPV dan untuk mengatasi penyebaran penyakit lintas negara.
Meski hingga saat ini belum ada vaksin khusus untuk HMPV, Telly mengungkapkan bahwa pencegahan tetap dapat dilakukan melalui langkah-langkah sederhana seperti menjaga kebersihan tangan, memakai masker, dan menjaga kesehatan tubuh.
Dikutip dari ANTARA, virus HMPV, yang pertama kali diidentifikasi pada 2001, termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae dan memiliki dua subtipe utama, yaitu A dan B. Masing-masing subtipe memiliki subgrup dengan karakteristik berbeda yang penting untuk dipelajari lebih lanjut.
Dengan adanya riset yang lebih mendalam, diharapkan pencegahan dan penanganan HMPV di Indonesia dapat semakin efektif.
KOMENTAR ANDA