Menag RI Nasaruddin Umar & Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah menandatangani MoU Haji 1446 H/2025 M (12/1) di Jeddah. (Kemenag RI)
Menag RI Nasaruddin Umar & Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah menandatangani MoU Haji 1446 H/2025 M (12/1) di Jeddah. (Kemenag RI)
KOMENTAR

MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Pemerintah Arab Saudi memberikan apresiasi kepada Indonesia atas pengelolaan ibadah haji yang dinilai profesional dan humanis. Hal ini disampaikan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah, saat bertemu dengan Menag di Jeddah pada akhir pekan lalu.

Menurut Menag, Arab Saudi mengapresiasi Indonesia karena dalam mengelola ibadah haji, negara ini tidak hanya memikirkan kepentingan jemaahnya sendiri, tetapi juga untuk kemaslahatan haji secara global. Konsep haji yang humanis, menurut Menag, adalah haji yang membawa kedamaian dan kesejukan, bukan kekecewaan. Indonesia dianggap sangat memperhatikan aspek kemaslahatan bagi semua pihak.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI, pemerintah Arab Saudi juga mengakui profesionalisme Indonesia dalam penyelenggaraan haji. Menag mengatakan bahwa Indonesia telah menunjukkan keseriusan dalam melakukan perbaikan secara langsung di lapangan, yang mendapatkan apresiasi positif dari pemerintah Arab Saudi.

Menag menambahkan bahwa komitmen pemerintah Indonesia adalah memberikan pelayanan haji dengan kedamaian, keamanan, dan kenyamanan. Presiden Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya pelayanan ini. Menag berharap agar seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia dapat memberikan pelayanan terbaik untuk para jemaah.

Indonesia juga berhasil menurunkan biaya haji, yang membuat jemaah tersenyum bahagia. Menag berharap senyum ketiga akan tercipta ketika jemaah kembali dengan status haji mabrur. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan manasik haji agar perjalanan ibadah ini dapat berjalan lancar dan menyenangkan.

Menag juga menegaskan bahwa penyelenggaraan haji tahun ini akan menjadi yang terakhir dikelola oleh Kementerian Agama, dan berharap dapat menutupnya dengan kesuksesan.




Penjelasan Kepala Badan Gizi Nasional tentang Insiden 40 Siswa di Sukoharjo Keracunan Menu Makan Bergizi Gratis

Sebelumnya

Yoon Suk-yeol, Presiden yang Membawa Rakyat Korea Selatan ke Pusaran Krisis Politik

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News