DONALD Trump resmi dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat pada Senin, 20 Januari 2025, di Capitol Rotunda, Washington DC. Pelantikan presiden AS di Capitol Rotunda merupakan pelantikan pertama dalam ruangan sejak tahun 1985. Kala itu, Ronald Reagan memindahkan acara tersebut ke dalam karena suhu yang sangat dingin. Suhu ekstrem juga menjadi alasan Trump memerintahkan pelantikan dalam ruangan.
Ia mengambil sumpah jabatan pada pukul 12:02 siang waktu setempat, dipandu Ketua Mahkamah Agung AS, John Roberts. Setelah itu, Trump menyampaikan pidato pelantikan untuk masa jabatannya 2025-2029.
Salah satu yang menarik perhatian publik adalah poin dalam pidatonya yang menyatakan bahwa terdapat hanya dua gender saat dia dilantik dan kembali menjabat untuk periode kedua. Inilah kali pertama pidato presiden menyebut soal gender.
“Mulai hari ini, akan menjadi kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat bahwa hanya ada dua gender – laki-laki dan perempuan,” katanya tegas.
"Zaman keemasan Amerika dimulai sekarang," kata Trump lagi.
Acara pelantikan Trump dihadiri techno moguls, termasuk Elon Musk, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, hingga CEO TikTok Shou Chew. Mantan presiden dan wakil presiden seperti Bill Clinton, Barack Obama, dan George W. Bush juga menghadiri pelantikan ini. Setelah doa bersama, JD Vance mengambil sumpah jabatan sebagai Wakil Presiden AS.
Acara berlanjut di Liberty Ball, yang dipenuhi orang-orang yang ingin bertemu presiden baru. Lagu-lagu Rihanna, Lynyrd Skynard, dan Michael Jackson menggema di pengeras suara sebelum Donald Trump memasuki pesta dansa kedua.
Donald Trump dan ibu negara Melania Trump tiba diiringi tepuk tangan meriah. Mereka kembali menari mengikuti lagu "Battle Hymn of the Republic" dan berbagi panggung dengan JD Vance dan ibu negara kedua Usha Vance.
Pesta dansa Liberty Ball menjadi lebih dari sekadar perayaan kemenangan. Momen ini menunjukkan bahwa pelantikan Trump tidak hanya diwarnai oleh tradisi, tetapi juga oleh hubungan politik dan bisnis yang akan membentuk masa depan pemerintahan Amerika.
Keberadaan Elon Musk di acara tersebut semakin menegaskan bahwa Trump ingin menggandeng tokoh-tokoh berpengaruh dari berbagai sektor untuk mendukung visi besarnya, termasuk eksplorasi luar angkasa dan inovasi teknologi yang akan menjadi fokus utama pemerintahan barunya.
KOMENTAR ANDA