DONALD Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada Senin, 20 Januari 2025. Seperti diketahui, pelantikan Presiden AS biasanya berlangsung di luar ruangan, namun cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda Washington D.C. memaksa acara tersebut dipindahkan ke dalam Gedung Capitol.
Melalui platform media sosialnya, Truth Social, Trump mengungkapkan, "Saya telah memerintahkan agar pidato pelantikan, doa, dan pidato lainnya dilaksanakan di Rotunda Gedung Capitol, seperti yang dilakukan Ronald Reagan pada tahun 1985 karena cuaca dingin ekstrem."
Selain itu, untuk memberi kesempatan lebih luas kepada masyarakat untuk menyaksikan momen bersejarah ini, Trump juga mengumumkan bahwa Capital One Arena akan dibuka pada hari tersebut. Arena ini akan menyiarkan langsung pelantikan dan menjadi tempat parade presiden.
Rotunda Capitol: Ikon Sejarah dan Kemegahan Arsitektur
Rotunda Capitol, tempat berlangsungnya pelantikan, merupakan ruang bundar dengan kubah besar yang terletak di pusat Gedung Capitol. Rotunda ini dirancang oleh Dr. William Thornton pada tahun 1793 dan pembangunannya sempat menghadapi berbagai kendala, seperti kekurangan dana dan serangan Inggris pada 1814. Proyek tersebut akhirnya selesai pada tahun 1824 di bawah arahan Charles Bulfinch.
Gaya arsitekturnya mengadopsi desain neoklasik yang terinspirasi dari Pantheon di Roma. Tempat ini telah menjadi saksi berbagai acara seremonial penting, seperti penghormatan kepada tokoh negara dan peresmian karya seni.
Dinding Rotunda dihiasi pilaster Doric dengan ornamen cabang zaitun, sementara lantainya terbuat dari batu pasir Seneca yang disusun melingkar di sekitar lempengan marmer putih.
Karya Seni Bersejarah di Rotunda
Rotunda tidak hanya dikenal karena arsitekturnya yang megah, tetapi juga kaya akan karya seni yang menggambarkan sejarah Amerika. Lukisan revolusioner karya John Trumbull, seperti Declaration of Independence dan Surrender of General Burgoyne, menghiasi dinding bersama karya seniman ternama lainnya.
Relief-relief yang terpahat di dindingnya menggambarkan berbagai adegan penting dari sejarah kolonial Amerika, seperti Landing of the Pilgrims karya Enrico Causici dan Preservation of Captain Smith by Pocahontas oleh Antonio Capellano.
Kubah Rotunda juga menampilkan fresko terkenal berjudul The Apotheosis of Washington, karya Constantino Brumidi. Fresko ini menggambarkan George Washington dalam pose heroik, dikelilingi oleh alegori keagungan nasional.
Pemugaran dan Pemeliharaan Rotunda
Selama bertahun-tahun, Rotunda mengalami kerusakan akibat kebocoran air dari kubah Capitol. Pada 2015, proyek restorasi besar-besaran dilakukan untuk memperbaiki keretakan, mengembalikan elemen dekoratif, serta meningkatkan sistem mekanis dan pencahayaan. Hasil pemugaran ini memastikan bahwa Rotunda tetap menjadi tempat yang sakral dan bersejarah bagi generasi mendatang.
Rotunda Capitol Kini Terbuka untuk Masyarakat Umum
Rotunda Capitol bukan hanya tempat untuk acara seremonial besar, tetapi juga terbuka untuk umum, dengan beberapa ketentuan. Setiap hari kerja, pengunjung dapat mengikuti tur gedung Capitol yang mencakup kunjungan ke Rotunda dan ruang-ruang penting lainnya.
Tur ini memungkinkan masyarakat untuk menyaksikan keindahan arsitektur dan karya seni yang ada di dalamnya secara langsung. Namun, karena sifat gedung yang juga berfungsi sebagai pusat legislatif, akses ke beberapa area, termasuk Rotunda, dapat dibatasi selama sesi kongres atau acara penting lainnya, seperti pelantikan presiden.
Untuk memastikan kelancaran kunjungan, tur harus dilakukan dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Pengunjung juga dianjurkan untuk memesan tiket tur secara online, terutama pada periode sibuk.
Proyek restorasi yang dilakukan pada 2015 memastikan bahwa Rotunda tetap terjaga dengan baik, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa saja yang ingin mempelajari sejarah dan budaya Amerika Serikat lebih dalam.
KOMENTAR ANDA