Ratna Sari Dewi a.k.a Dewi Soekarno (Ist)
Ratna Sari Dewi a.k.a Dewi Soekarno (Ist)
KOMENTAR

NAMA Dewi Soekarno kini kembali menjadi sorotan publik setelah dijatuhi denda sebesar Rp3 miliar oleh Pengadilan Buruh Jepang. Hukuman ini terkait dengan kasus tuntutan dari karyawan yang di-PHK di perusahaan milik Dewi pada tahun 2021. Kasus ini berlanjut pada 2022, ketika perusahaan tersebut kembali menuntut dua karyawan yang dianggap menghasut rekan kerja lain untuk tidak datang ke kantor.

Menurut laporan media Jepang, Friday Digital, kisah ini berawal saat pandemi COVID-19 merebak dengan cepat di seluruh dunia. Ketika Dewi melakukan perjalanan ke Indonesia untuk menghadiri pemakaman suami dari anaknya yang meninggal, sejumlah karyawan khawatir bahwa Dewi mungkin terinfeksi COVID-19. Perusahaan Dewi yang berbagi gedung dengan tempat tinggalnya, membuat para karyawan memutuskan untuk tidak datang ke kantor selama dua minggu untuk menghindari kontak langsung.

Namun, Dewi tidak menerima keputusan ini, yang berujung pada pemecatan dua karyawan tersebut. Setelah di-PHK, kedua karyawan tersebut mengajukan tuntutan ke Pengadilan Buruh Jepang, yang akhirnya memutuskan denda sebesar Rp3 miliar kepada Dewi Soekarno. Kontroversi ini menggugah perhatian publik, yang tidak hanya tertarik pada kasus hukum tersebut, tetapi juga pada latar belakang dan perjalanan hidup Dewi.

Dewi Soekarno, yang lahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo pada 6 Februari 1940, berasal dari keluarga sederhana yang bekerja di sektor konstruksi. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan semangat dan ketekunan dalam menghadapai tantangan hidup.

Ia menempuh pendidikan dasar di Togai School, lalu melanjutkan ke Koryo School dan Mita School di Tokyo. Dalam kondisi ekonomi yang sulit, Dewi sempat bekerja sebagai pramuniaga di perusahaan asuransi jiwa Chiyoda sebelum akhirnya lulus SMA pada 1955.

Pada usia 19 tahun, Dewi bertemu dengan Presiden Soekarno di Hotel Imperial Tokyo pada tahun 1959. Mereka menikah pada 3 Maret 1962, dan Dewi pun resmi mendapat nama Ratna Sari Dewi atau lebih dikenal dengan Dewi Soekarno. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang anak perempuan, Kartika Sari Dewi, pada 11 Maret 1967.

Dewi Soekarno dikenal sebagai wanita dengan penampilan bergaya modern dan barat. Ia sering mendampingi Presiden Soekarno dalam pertemuan dengan para pemimpin negara lain. Selain itu, Dewi juga aktif di dunia sosial dan budaya. Pada tahun 1964, ia menjabat sebagai Ketua Kehormatan Lembaga Persahabatan Indonesia-Jepang dan mendirikan Nadeshiko, sebuah komunitas bagi wanita Jepang yang menikah dengan pria Indonesia.

Setelah Presiden Soekarno meninggal pada 1970, Dewi memutuskan untuk pindah ke luar negeri dan tinggal di beberapa negara Eropa, termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan Swiss. Namun, pada 2008, Dewi kembali ke Jepang dan menetap di Tokyo.

Di sana, ia berhasil membangun bisnis kecantikan dan perhiasan yang sukses, serta dikenal sebagai figur publik yang aktif tampil di televisi Jepang. Bahkan, pada tahun 2005, Dewi menjadi salah satu juri dalam ajang Miss Internasional yang diselenggarakan di Tokyo.

Meskipun kini Dewi Soekarno sedang menghadapi kontroversi terkait kasus hukum, perjalanan hidupnya yang penuh warna dan perjuangannya dalam berbagai bidang tetap mencuri perhatian banyak orang. Sebagai seorang perempuan yang tidak hanya memiliki kecantikan, tetapi juga kecerdasan dan tekad yang kuat, Dewi Soekarno tetap menjadi figur yang inspiratif di Indonesia dan Jepang.




Alexandra Askandar: Perempuan dengan Peran Strategis dalam Kepemimpinan dan Inovasi di Dunia Perbankan

Sebelumnya

Mahasiswi Keperawatan Abbie Stockard Terpilih Sebagai Miss America 2025

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women