Truk bantuan menunggu untuk memasuki Gaza di sisi Mesir dari perbatasan Rafah (19/1). (Xinhua)
Truk bantuan menunggu untuk memasuki Gaza di sisi Mesir dari perbatasan Rafah (19/1). (Xinhua)
KOMENTAR

PERDANA Menteri Mesir Mostafa Madbouly mengumumkan peluncuran konvoi bantuan kemanusiaan terbesar untuk warga Palestina di Jalur Gaza pada Minggu (26/1). Dalam pidatonya pada sebuah konferensi di Kairo, Madbouly menyatakan bahwa langkah ini diambil atas instruksi Presiden Abdel Fattah Al-Sisi sebagai respons terhadap panggilan kemanusiaan untuk mendukung saudara-saudara Palestina yang sedang menghadapi krisis besar di Gaza.

Madbouly juga menghadiri peluncuran Dana Tahya Misr, sebuah inisiatif Pemerintah Mesir yang mengorganisasi konvoi ini. Dikutip dari Anadolu, dengan tema "Bantuan untuk Kemanusiaan," konvoi tersebut diberangkatkan dari daerah Asmarat di Kairo. Konvoi ini mencakup 305 truk yang membawa lebih dari 4.200 ton bantuan, serta 11 ambulans yang akan digunakan untuk kebutuhan darurat warga Gaza.

Dampak Konflik dan Upaya Gencatan Senjata

Peluncuran konvoi bantuan ini dilakukan di tengah situasi kemanusiaan yang memburuk akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza. Gencatan senjata tahap pertama selama enam pekan yang dimulai pada 19 Januari memberikan jeda sementara dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 47.300 warga Gaza dan melukai 111.400 lainnya sejak 7 Oktober 2023.

Kesepakatan gencatan senjata yang terdiri dari tiga tahap ini bertujuan untuk menciptakan perdamaian permanen, termasuk pembebasan tahanan dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza. Namun, kerusakan besar dan krisis kemanusiaan yang ditimbulkan oleh agresi Israel telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, serta jatuhnya korban di kalangan lansia, wanita, dan anak-anak.

Tindakan Hukum Internasional terhadap Israel

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel saat ini menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan genosida dalam serangannya ke Jalur Gaza.

Langkah Mesir dalam mengorganisasi konvoi bantuan kemanusiaan ini mendapat apresiasi internasional sebagai salah satu upaya nyata untuk meringankan penderitaan warga Gaza. Inisiatif ini juga mencerminkan komitmen Mesir untuk mendukung stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut.




Menag Nasaruddin Umar Catat Hattrick Prestasi di 100 Hari Pertama Kabinet Merah Putih

Sebelumnya

Usulan Trump: Pindahkan Warga Gaza ke Mesir dan Yordania, Solusi atau Masalah Baru?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News