Upacara pembukaan INACRAFT ke-25 di Jakarta Convention Center (5/2). (FARAH)
Upacara pembukaan INACRAFT ke-25 di Jakarta Convention Center (5/2). (FARAH)
KOMENTAR

25th Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) hadir di Jakarta Convention Center pada 5-9 Februari 2025. Pameran kerajinan tangan terbesar dan terlengkap se-Asia Tenggara ini menempati seluruh hall (± 24.941 m2) yang diisi 1061 peserta pameran dari dalam maupun luar negeri.

Pameran yang diprakarsai oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) bekerja sama dengan Mediatama Event ini terus berusaha menjadikan INACRAFT sebagai wadah promosi produk kerajinan lokal terbaru dan berkualitas untuk meraih pasar domestik dan membuka peluang pasar internasional sebagai komoditi ekspor ke mancanegara dengan membangun kembali semangat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang kerajinan.

Digelar setiap tahun sejak 1999, INACRAFT tahun ini menjadi lebih istimewa dengan perayaan Anniversary INACRAFT ke-25 bertema “From Smart Village to Global Market”.

Mengangkat konsep “Sustainability and Collaboration”, INACRAFT ingin menjadikan momentum spesial ini secara khusus untuk memperingati 25 tahun perjalanan dalam mendukung industri kerajinan Indonesia dengan menyoroti pentingnya inovasi berkelanjutan serta kolaborasi lintas komunitas untuk mendukung perkembangan dunia kerajinan dan budaya.

Ketua Umum ASEPHI Muchsin Ridjan menjelaskan bahwa penyelenggaraan tahun ini menjadi istimewa karena 25 tahun INACRAFT bertepatan dengan 50 tahun ASEPHI. Tahun ini, Daerah Istimewa Yogyakarta terpilih menjadi ikon INACRAFT 2025 karena memiliki pusat budaya yang diakui dunia.

“Kami menghadirkan pameran yang berkonsep less waste dengan produk yang sustainable, termasuk recycle product. Ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi jumlah sampah di muka bumi. Selain itu, ASEPHI berkomitmen untuk terus membawa craft karya anak bangsa ke kancah dunia,” ujar Muchsin Ridjan saat pembukaan INACRAFT 2025 di Jakarta Convention Center, Rabu (5/2).

Kontribusi ASEPHI terhadap pengembangan UMKM di Tanah Air mendapat apresiasi tinggi dari Menteri UMKM Maman Abdurrahman. Ia pun memuji Muchsin Ridjan atas kontribusi dan konsistensinya memajukan kerajinan Indonesia di pentas dunia.

Di akhir sambutannya, Menteri UMKMM memberikan gagasan menarik untuk membawa UMKM to the next level.

“Saya tidak mau lagi menyebut kata ‘pelaku UMKM’, karena saya hampir belum pernah menemukan kata pelaku dipadankan dengan hal-hal yang baik. Saya mohon mulai sekarang diksi ‘pelaku UMKM’ diubah menjadi ‘pengusaha UMKM’, insya Allah dengan memulai perubahan kecil, kita bisa menaikkan perhatian dan mengubah mindset kita dalam melihat UMKM,” kata Menteri UMKM dalam sambutannya.

“Mereka adalah orang-orang yang struggle, berjuang, dan kreatif. Saya yakin kreativitas mereka tak perlu diragukan karena telah bertumbuh di era COVID, merekalah (para pengusaha UMKM) yang bertahan untuk menjaga ekonomi negara tetap stabil saat diluluhlantakkan COVID-19,” pungkas Menteri Maman.

Opening Ceremony INACRAFT 2025 dihadiri Ketua Dekranas Selvi Ananda, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Rifky Harsya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri PPPA Arifah Fauzi, serta para istri menteri Kabinet Merah Putih yang tergabung dalam SERUNI.




Merayakan 25 Tahun INACRAFT, Pameran Kerajinan Nusantara Terbesar di Asia Tenggara

Sebelumnya

Perluas Jejaring Internasional, Universitas Binawan Hadirkan Kolaborasi Strategis dengan Mitra Austria di RSUD Tarakan Jakarta

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E