Yuli Arzeta memainkan biola elektrik karyanya di INACRAFT 2025. (FARAH/Indah)
Yuli Arzeta memainkan biola elektrik karyanya di INACRAFT 2025. (FARAH/Indah)
KOMENTAR

BANJARMASIN, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, tidak hanya dikenal dengan keindahan alam dan budaya sungainya, tetapi juga sebagai pusat kerajinan biola elektrik yang telah menembus pasar internasional. 

Salah satu tokoh utama di balik prestasi ini adalah Yuli Arzeta, seorang pemuda berbakat yang berhasil mengharumkan nama Indonesia melalui karya-karya biola elektriknya.

Yuli Arzeta, seorang perajin biola elektrik asal Banjarmasin, turut ambil bagian dalam The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada 5–9 Februari 2025. Di ajang bergengsi ini, ia menampilkan berbagai koleksi biola elektrik karyanya, yang telah meraih pengakuan hingga mancanegara.

Salah satu karya Yuli yang paling terkenal adalah biola elektrik dengan desain hollow body yang dinamai "Aeyra". Desain ini tidak hanya memberikan estetika yang menarik tetapi juga menghasilkan kualitas suara yang khas. Keunikan lain dari biola buatan Yuli adalah desain asimetrisnya yang menambah daya tarik visual sekaligus fungsionalitas instrumen.

Dalam menciptakan biola elektriknya, Yuli selektif dalam memilih kayu berkualitas tinggi untuk menjamin kekuatan serta resonansi suara yang maksimal. Setiap instrumen diproduksi secara handmade dengan ketelitian tinggi di setiap tahap, mulai dari pemilihan bahan baku hingga tahap finishing. Dengan pendekatan ini, setiap biola yang dihasilkan memiliki karakteristik unik dan memenuhi standar kualitas terbaik.

Keikutsertaan Yuli dalam INACRAFT 2025 tidak sekadar ajang memamerkan biola elektrik karyanya kepada pasar yang lebih luas, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk membangun jaringan dengan para pelaku industri kreatif.

Ia berharap melalui pameran ini, apresiasi terhadap kerajinan biola elektrik buatan Indonesia semakin meningkat, sekaligus membuka peluang ekspor yang lebih besar ke pasar internasional.

Banjarmasin menjelma menjadi sebuah kota yang menggabungkan tradisi dan modernitas, salah satunya terlihat dari kisah inspiratif tentang kerajinan tangan biola elektronik yang dibuat seniman muda di Banjarmasin. Kerajinan tangan ini tidak hanya mencerminkan kemampuan teknis yang canggih, tetapi juga menghargai warisan budaya dan tradisi yang kaya.

 

Penulis: Indah Khudaifah




Memperkenalkan Kerajinan Tangan Papua Pegunungan di INACRAFT 2025

Sebelumnya

Kiprah i-dac Indonesia: Bukti Talenta Pemasaran Digital Indonesia Mampu Bersaing di Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E