SEMANGAT pembaruan dan profesionalisme mewarnai gelaran Kongres III Himpunan Perawat Kritis Indonesia (HIPERCCI) Provinsi Jambi yang digelar di Gedung Aula Diklat RSUD Raden Mattaher, Minggu (16/2). Momentum bersejarah ini ditandai dengan terpilihnya Ns. Hj. Noorliyanti, S.Kep sebagai nahkoda baru yang akan mengarungi periode kepemimpinan 2025-2030.
Gelaran akbar yang menghadirkan 40 delegasi dari berbagai rumah sakit di Provinsi Jambi ini dibuka dan ditutup secara resmi oleh Ketua DPW PPNI Jambi, Ns. Aliyardi, S.Kep., MM., M.K.M. Kehadiran jajaran elite pengurus pusat HIPERCCI, di antaranya Ketua PP HIPERCCI Ns. Agus Haryanto, S.Kep., SH, Wakil Sekretaris Ns. Mochamad Robby Fajar Cahya, S.Kep., MSN., M.M, dan Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi Ns. Bambang Herawansyah, S.Kep, menegaskan signifikansi perhelatan ini bagi masa depan keperawatan kritis di Jambi.
"Kami sedang membangun revolusi digital dalam dunia keperawatan kritis," ungkap Ns. Agus Haryanto saat mengumumkan terobosan platform web terintegrasi yang akan menjembatani kesenjangan akses terhadap jurnal khusus ICU, pedoman, dan standar prosedur operasional. Dalam kesempatan yang sama, ia memberikan penghargaan kepada Sri Utami atas dedikasinya memimpin organisasi periode 2020 - 2025, serta mengapresiasi peran Ns. Aliyardi,S.Kep., M.M., MKM sebagai pionir lahirnya HIPERCCI Jambi.
Dinamika kongres mencapai puncaknya saat pemaparan laporan pertanggungjawaban yang menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan 225 anggota aktif. Melalui proses demokratis yang lancar, Ns. Hj. Noorliyanti, S.Kep terpilih secara aklamasi untuk melanjutkan estafet kepemimpinan.
"Kolaborasi dan sinergi adalah kunci kemajuan keperawatan kritis di Jambi," tegas Ns. Hj. Noorliyanti dalam pidato visinya yang menggarisbawahi pentingnya membangun ekosistem keperawatan kritis yang solid.
Ns. Aliyardi dalam sambutannya memaparkan roadmap strategis pengembangan kompetensi dan sertifikasi perawat ICU. Inovasi pembiayaan melalui skema koperasi juga diusulkan untuk menjamin aksesibilitas program pelatihan bagi seluruh perawat.
Penutupan kongres ditandai dengan komitmen bersama untuk mengakselerasi standar keperawatan kritis berbasis evidence-based practice, yang diharapkan akan membawa angin segar bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Jambi.
KOMENTAR ANDA