Dr. Teguh Santosa (tengah) bersama para tokoh nasional di acara peluncuran buku
Dr. Teguh Santosa (tengah) bersama para tokoh nasional di acara peluncuran buku "Reunifikasi Korea Game Theory" (18/2) di Hall Dewan Pers, Jakarta. (FARAH)
KOMENTAR

JARINGAN Media Siber Indonesia (JMSI) menggelar acara Peluncuran dan Bedah Buku ”Reunifikasi Korea: Game Theory” Karya Dr. Teguh Santosa bertempat di Hall Dewan Pers, Jakarta Pusat pada 18 Februari 2025. Acara peluncuran dan bedah buku ini merupakan rangkaian perayaan HUT ke-5 JMSI.

Di antara tamu istimewa yang menghadiri acara ini adalah Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Malarangeng, Komisaris PT PLN Persero Andi Arief, Staf Khusus Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Abdullah Rasyid, dan Duta Besar RI untuk Jepang 2013-2016 Yusron Ihza Mahendra.

Buku ini memuat tentang dinamika politik di Semenanjung Korea yang masih akan terus berlansung. Yang menarik, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Partria menyebut bahwa karya ini berbeda dari studi-studi sebelumnya. Keterlibatan aktif Dr. Teguh Santosa sebagai penulis dalam proses ini memperkaya perspektif dan analisisnya.

”Pengalaman penulis sebagai wartawan juga membuat karya akademik ini dikemas menjadi mudah dan enak diikuti oleh kalangan awam sekalipun. Selamat untuk satu buku yang mencerahkan, semoga menyumbangkan perdamaian untuk kawasan Korea,” ujar Wamen Komdigi Nezar Partria dalam sambutannya secara virtual.

Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menjelaskan bahwa dengan proses demokratisasi yang berjalan di dunia internasional, masyarakat global tentu berharap Korea Utara mau untuk menjadi negara yang lebih demokratis dan bergabung dengan negara-negara lain, dengan sikap demokratis yang dianggap sebagai konvensi negara-negara di dunia.

”Jarang ada orang yang memperhatikan secara spesifik tentang Korea, terutama Korea Utara, karena itu saya mengusulkan Mas Teguh bisa menjadi special envoy untuk Korea Utara,” kata Wamenkop.

Sementara itu, Dr. Teguh Santosa menyampaikan bahwa dinamika akan terus ada dalam hubungan Korea Utara dan Korea Selatan. Tentang bagaimana ide reunifikasi kemudian berkembang menjadi two-state solution, termasuk langkah apa yang akan diambil Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Korea Utara.

”Dari Korea Utara kita membaca Indonesia dan bekerja bersama-sama, supaya Indonesia menjadi seperti yang dikatakan Pak Prabowo, makin hebat!” tegas wartawan senior pemegang PCNO (Press Card Number One) tersebut.

Tidak hanya peluncuran buku, acara ini juga diisi penandatanganan kerja sama antara penerbit Booknesia dan JMSI. Ke depannya, terbuka kesempatan bagi para anggota JMSI untuk bisa menerbitkan karya berkualitas mereka melalui Booknesia.

Dalam acara ini, sang penulis buku juga mendapat kehormatan dengan menerima Anugerah Budaya dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Penganugerahaan ini diberikan oleh Senior Manager MURI Awan Rahargo kepada Dr. Teguh Santosa.

Acara ditutup dengan bedah buku yang dipandu pengamat komunikasi politik Hendri Satrio. Bedah buku menghadirkan tiga narasumber yaitu Yusron Ihza, Andi Malarangeng, dan Pemimpin Redaksi The Jakarta Post M. Taufiqurrahman.




Yayasan Jantung Indonesia Dukung Program Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) untuk Kurangi Prevalensi Penyakit Jantung dan Kardiovaskular

Sebelumnya

35 Tahun Plaza Indonesia, Perayaan Ikonik dan Kejutan Eksklusif untuk Pengalaman Belanja Tak Terlupakan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E