PADA tahun 2003, di Purwakarta, Jawa Barat, Lia Soraya Ahmad Baweel memulai langkah pertama di dunia fesyen. Lia Soraya memiliki latar belakang pendidikan di bidang tekstil dari STSI Akademi Bandung. Selain itu, ia juga memiliki ketertarikan yang besar terhadap dunia mode, yang mendorongnya untuk membuka butik yang menjual berbagai macam busana impor.
Seiring berjalannya waktu, permintaan akan busana muslim semakin meningkat. Oleh karena itu, pada tahun 2013, berdirilah brand Lia Soraya yang resmi memproduksi busana wanita dan mendapatkan respon positif dari para konsumen.
Untuk pertama kalinya, Lia Soraya bergabung dengan Hijabers Community pada tahun 2011, yang kemudian mempertemukan brand Lia Soraya dengan desainer-desainer lainnya dalam acara bazar di Muslim Fashion District (Moshaict).
Aktif mengikuti pameran dan show, baik di dalam maupun luar negeri, mengantarkan Lia Soraya menjadi desainer yang berpegang teguh pada nilai-nilai kesopanan dan keindahan dalam setiap unsur desain busananya.
Selain konsisten menghadirkan tema romantic vintage dan elegan dalam setiap rancangannya, ciri khas lain dari brand Lia Soraya adalah penggunaan motif font hand lettering yang vintage, gaya kasual bordir manual wastra Indonesia, dan metal tag dengan embos motif Lia Soraya signature. Dengan demikian, Lia Soraya berhasil mematahkan anggapan bahwa busana muslim terkesan membosankan dan ketinggalan tren.
Sebagai seorang muslimah, Lia Soraya berkomitmen dan bertanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai Islami yang tercermin dalam setiap busana berkualitas tinggi yang diciptakannya. "Commitment and responsibility as a Muslim woman who upholds religious values."
KOMENTAR ANDA