dr. Ayu Widyaningrum (kiri) bersama Maki Katsuno-Hayashikawa (UNESCO). (Ist)
dr. Ayu Widyaningrum (kiri) bersama Maki Katsuno-Hayashikawa (UNESCO). (Ist)
KOMENTAR

RASA cinta dan bangga dr. Ayu Widyaningrum terhadap tanah kelahirannya, Kalimantan Selatan, tak perlu diragukan. Setelah sebelumnya tampil memukau dengan tenun khas Kalimantan di Menara Eiffel, kini ia kembali mencuri perhatian di ajang "Batik for The World" yang digelar di Restoran Tugu, Kota Tua, Jakarta, Selasa (25/2).

Dalam acara tersebut, dr. Ayu tampil elegan dalam balutan one set blazer yang dipadukan dengan celana. Namun, bukan sekadar blazer biasa—blazer yang ia kenakan memiliki sentuhan khas Batik Sasirangan asal Kalimantan Selatan. Dengan kerah setali berpotongan lebar dan dihiasi payet di bagian depan, busana ini semakin mempertegas pesona kain tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun sejak abad ke-12, pada masa Patih Lambung Mangkurat di Negara Dipa.

Penampilan istimewa dr. Ayu sukses menarik perhatian para tamu kehormatan, termasuk duta besar dan high society yang hadir malam itu. Dengan penuh semangat, ia berbagi cerita mengenai Batik Sasirangan kepada para tamu yang tertarik dengan busana yang dikenakannya.

“Begitu menerima undangan ini, saya langsung terpikir untuk mengenakan busana berbahan Kain Sasirangan. Saya sangat menyukai motif-motifnya, dan baju ini memang saya persiapkan secara khusus untuk malam ini,” ujar dr. Ayu dengan bangga.

Ia pun tak ragu menjelaskan keindahan Batik Sasirangan kepada para tamu yang penasaran. Salah satu di antaranya adalah Maki Katsuno Hayashikawa, Director of The UNESCO Regional for Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Philippines, and Timor Leste, yang terlihat antusias mendengar penjelasan tentang busana yang dikenakan dr. Ayu.

"Batik for The World" bukan sekadar perayaan kain tradisional, tetapi juga sebuah gerakan untuk mengukuhkan batik sebagai warisan budaya Indonesia di panggung internasional. Acara ini bertujuan untuk melestarikan sekaligus mengangkat batik sebagai simbol kemewahan dan prestise di kalangan high society, baik di dalam maupun luar negeri.

Di momen bersejarah ini, acara juga diramaikan dengan peluncuran majalah Noblesse Indonesia, yang memilih dr. Ayu Widyaningrum sebagai cover perdananya. Noblesse Indonesia sendiri merupakan bagian dari majalah Noblesse yang telah hadir di berbagai negara, termasuk Korea Selatan.

Dengan penampilannya yang anggun dan kebanggaannya dalam mempromosikan kain khas Kalimantan Selatan, dr. Ayu Widyaningrum sekali lagi membuktikan bahwa kecintaannya terhadap budaya daerah tak hanya sebatas kata-kata, tetapi juga melalui aksi nyata di kancah internasional. 




Jadi Juru Bicara Termuda Gedung Putih, Ini Peran Karoline Leavitt dalam Politik Amerika Serikat

Sebelumnya

Nadia Nadim: Perjalanan Inspiratif Seorang Pemain Sepak Bola dan Dokter Bedah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women