WILAYAH Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) kembali dilanda banjir besar pada awal Maret 2025. Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu malam menyebabkan sejumlah titik tergenang air dengan ketinggian bervariasi.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperlihatkan hingga pukul 08.37 WIB pada 4 Maret 2025, sebanyak 92 Rukun Tetangga (RT) masih tergenang, tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan bahwa banyak warga di wilayah Kemang, Jatiasih, Bekasi, dan sekitarnya terjebak di rumah akibat banjir, dikutip dari Kompas. Namun, per siang hari, permasalahan tersebut sudah dapat diatasi. BNPB juga telah menerima daftar kebutuhan dari BPBD se-Jabodetabek untuk upaya kedaruratan, termasuk perahu karet dan logistik bagi pengungsi.
Sebagai langkah mitigasi, BNPB mulai menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) hingga 8 Maret 2025. OMC bertujuan mengurangi intensitas hujan di wilayah terdampak banjir. Dikutip dari RM.id, Kepala BNPB Suharyanto menegaskan pentingnya operasi ini untuk mengendalikan hujan agar tidak memperburuk kondisi banjir.
BMKG memprediksi puncak cuaca ekstrem akan terjadi pada 11-20 Maret 2025. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan bahwa hujan ekstrem masih berpotensi terjadi pada periode tersebut, dengan curah hujan mencapai 300 mm dalam 10 hari.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Kerja sama antara BNPB, BMKG, dan pemerintah daerah diharapkan dapat meminimalkan dampak banjir dan melindungi keselamatan warga.
Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan bencana banjir dapat segera teratasi dan masyarakat dapat kembali beraktivitas normal.
KOMENTAR ANDA