SINDROM Polikistik Ovarium (PCOS) semakin banyak ditemukan pada remaja, terutama yang mengalami obesitas, gangguan menstruasi, dan resistensi insulin. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda awal PCOS agar bisa segera mengambil tindakan.
PCOS adalah gangguan hormonal yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh, sehingga memengaruhi siklus menstruasi, kesuburan, dan metabolisme. PCOS sering kali muncul sejak usia remaja, bahkan sejak 10 tahun.
Orang tua harus mewaspadai kemungkinan adanya gejala PCOS pada anak remaja perempuan. Beberapa tanda yang bisa mengarah pada PCOS antara lain:
- Menstruasi tidak teratur: Siklus yang terlalu panjang atau jarang terjadi.
- Obesitas: Kenaikan berat badan yang signifikan dan sulit dikendalikan.
- Resistensi insulin: Ditandai dengan munculnya warna hitam di belakang leher (acanthosis nigricans).
- Jerawat berlebihan dan pertumbuhan rambut berlebih di area yang tidak biasa.
Jika anak mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Berikut ini adalah faktor yang dapat meningkatkan risiko PCOS:
- Gaya hidup sedentari: Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan tidak sehat.
- Genetik: Riwayat keluarga dengan PCOS.
- Pandemi COVID-19: Pembatasan aktivitas fisik selama pandemi menyebabkan banyak remaja mengalami kenaikan berat badan.
Pencegahan dan Penanganan PCOS
Untuk mengurangi risiko PCOS, orang tua bisa menerapkan empat langkah ini dalam kehidupan sehari-hari remaja.
- Menjaga pola makan sehat dengan mengurangi konsumsi gula dan makanan olahan.
- Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari.
- Mengatur pola tidur agar hormon tetap seimbang.
- Konsultasi dengan dokter jika muncul gejala mencurigakan.
Mengenali PCOS sejak dini sangat penting agar dapat dicegah sebelum berkembang lebih parah. Dengan pola hidup sehat, risiko PCOS dapat dikurangi dan kesehatan remaja tetap terjaga. 
KOMENTAR ANDA