ALOPECIA mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi penyakit ini sempat ramai diperbincangkan setelah Jada Pinkett Smith, istri aktor Will Smith, beberapa tahun lalu mengungkap bahwa ia mengalaminya.
Dilansir laman resmi RS Premier Jatinegara, dr. Agassi Suseno Sutarjo, Sp.DV menjelaskan bahwa alopecia merupakan istilah medis untuk kebotakan yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti malnutrisi, hormonal, usia, infeksi, hingga penyakit autoimun.
Ciri-ciri dan Jenis Alopecia
Alopecia memiliki beberapa jenis dengan gejala yang berbeda. Pada pria, kebotakan androgenetik umum terjadi, dimulai dari garis rambut berbentuk “M”, kemudian menipis di tengah kepala hingga mengalami kebotakan total.
Alopecia juga dibedakan menjadi alopecia sikatriksial dan non-sikatriksial. Jenis sikatriksial ditandai dengan peradangan yang menyebabkan jaringan parut, sedangkan non-sikatriksial lebih sering ditemukan dan sedang banyak diteliti.
Selain itu, ada alopecia areata yang disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh salah mengenali rambut sebagai benda asing dan menyerangnya, sehingga menyebabkan kebotakan.
Alopecia areata dapat muncul dalam berbagai tingkat keparahan, mulai dari bercak kecil hingga kebotakan menyeluruh di kepala (alopecia totalis) atau bahkan seluruh tubuh (alopecia universalis). Penyakit ini bisa dipicu oleh stres, faktor genetik, atau kondisi autoimun lainnya.
Agnes Monica baru-baru ini mengungkap fakta bahwa ia sempat mengalami alopecia areata saat berkarier di Amerika Serikat. Penata rambut Agnes adalah orang yang pertama kali menemukan gejala alopecia areata di kepalanya berupa bercak botak. Agnes pun berjuang mengobati penyakit tersebut.
Penyebab dan Potensi Kesembuhan
Penyebab alopecia sangat beragam, mulai dari faktor usia, genetik, hingga infeksi. Tingkat kesembuhan juga bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kebotakan. Jika tidak ditangani dengan baik, kebotakan dapat meluas ke bagian tubuh lain seperti alis dan kumis.
Pengobatan dan Penanganan
Diagnosis yang tepat diperlukan untuk menentukan pengobatan yang sesuai. Jika alopecia disebabkan oleh malnutrisi, maka perbaikannya dilakukan melalui asupan nutrisi yang lebih baik, termasuk suplemen vitamin. Jika disebabkan oleh infeksi, maka infeksinya harus ditangani terlebih dahulu.
Jika pengobatan mandiri dengan obat-obatan yang dijual bebas tidak membuahkan hasil, pasien disarankan segera berkonsultasi dengan dokter. Penanganan medis dapat berupa obat oles, obat minum, hingga terapi seperti fototerapi, injeksi PRP, atau injeksi autologous micrograft. Dalam kasus yang lebih berat, transplantasi rambut dapat menjadi pilihan untuk mengembalikan pertumbuhan rambut secara optimal.
KOMENTAR ANDA