Ilustrasi mi instan (Vecteezy)
Ilustrasi mi instan (Vecteezy)
KOMENTAR

MI instan adalah salah satu makanan favorit banyak orang karena rasanya yang lezat, praktis, dan mengenyangkan. Namun, apakah aman mengonsumsi mi instan saat sahur dan berbuka puasa?

Menurut dr. Vikie Nouvrisia Anandaputri, M. Gizi., Sp.GK dikutip dari laman resmi Mayapada Hospital, konsumsi mi instan boleh saja dilakukan sesekali, asalkan dikombinasikan dengan makanan bergizi lain. Tambahan sumber protein seperti telur, ayam, ikan, serta sayuran kaya serat, vitamin, dan mineral sangat dianjurkan untuk meningkatkan nilai gizi makanan.

Bahaya Mi Instan Jika Dikonsumsi Saat Sahur

Meskipun praktis, mi instan tidak dianjurkan sebagai makanan utama saat sahur. Hal ini karena mi instan umumnya terbuat dari tepung terigu dan rendah kandungan protein serta serat, sehingga tidak memberikan rasa kenyang yang bertahan lama. Akibatnya, tubuh bisa lebih cepat merasa lapar selama menjalani puasa.

Selain itu, kandungan garam yang tinggi dalam mi instan dapat menyebabkan mulut terasa kering dan meningkatkan rasa haus sepanjang hari. Bagi penderita hipertensi, penyakit jantung, atau gangguan ginjal, tingginya kadar natrium dalam mi instan dapat memperburuk kondisi kesehatan.

Apakah Aman Mengonsumsi Mi Instan Saat Berbuka?

Berbeda dengan sahur, mengonsumsi mi instan saat berbuka mungkin terasa lebih nyaman karena tubuh sudah mendapatkan cairan dan energi dari takjil. Namun, tetap perlu diperhatikan jumlah dan frekuensi konsumsinya.

Mi instan memiliki kandungan kalori dan lemak yang tinggi, yang jika dikonsumsi terlalu sering bisa meningkatkan risiko obesitas dan masalah metabolik lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi mi instan dan selalu lengkapi dengan lauk bernutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh setelah berpuasa.

Alternatif Sehat Pengganti Mi Instan

Jika ingin tetap menikmati mi instan namun dengan versi yang lebih sehat, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

  • Ganti bumbu kemasan dengan rempah alami seperti bawang putih, lada, cabai, atau kaldu ayam buatan sendiri.
  • Pilih mi yang lebih sehat, misalnya mi berbahan dasar gandum utuh atau shirataki yang lebih tinggi serat.
  • Tambahkan protein seperti telur rebus, daging ayam tanpa lemak, tahu, atau tempe.
  • Lengkapi dengan sayuran hijau seperti bayam, wortel, brokoli, atau sawi untuk menambah serat dan vitamin.
  • Kurangi konsumsi kuahnya jika menggunakan bumbu asli mi instan karena mengandung banyak garam.

Mi instan bukanlah makanan yang sepenuhnya harus dihindari, tetapi penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan tidak berlebihan. Jika ingin tetap menikmati mi instan saat sahur atau berbuka, pastikan mengombinasikannya dengan makanan bergizi lainnya agar tetap sehat selama bulan Ramadan.




Panduan Puasa Sehat untuk Penderita Obesitas

Sebelumnya

Diet untuk Anak: Perlukah? Ini Jawaban dan Tips dari Ahli Kesehatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health