REMAJA Islam Sunda Kelapa (RISKA) Menteng berhasil mengadakan kegiatan sosial di Rumah Qur’an Miftahul Huda, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (16/3).
Kegiatan Anjangsana Sosial RISKA (ANSOR) memiliki tujuan untuk melakukan renovasi Rumah Qur’an Miftahul Huda dalam memberikan kenyamanan proses belajar santri.
Ustadz Dr. (H.C.) Syafruddin Mahud, M.Pd., Ketua Bidang Dakwah dan Pendidikan Masjid Agung Sunda Kelapa, menyampaikan pembangunan Rumah Qur’an Miftahul Huda dapat menjadi sarana pembelajaran RISKA untuk berdampak di tengah masyarakat.
“Ir. Soekarno pernah mengatakan berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan aku cabut Semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda niscaya akan aku guncangan dunia,” ungkapnya.
Rizaldi Prasetyo, Ketua Umum RISKA 2025-2026, mengatakan acara Anjangsana Sosial RISKA diadakan setiap tahunnya dan merupakan rangkaian kegiatan dari Ramadhan Bersama RISKA.
Laki-laki yang disapa Rizal mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu terlaksananya Anjangsana Sosial RISKA 2025.
“Saya ucapkan terima kasih untuk DKM Masjid Agung Sunda Kelapa, dan pihak-pihak yang berkontribusi. Kita saling sinergis satu sama lain.” ungkapnya.
Ia berharap pembangunan Rumah Qur’an Miftahul Huda dapat mendukung peradaban generasi Al-Qur’an.
Sekretaris Desa Citempuan, Asep Jum’at, menyampaikan rasa senangnya dengan kehadiran perwakilan Masjid Agung Sunda Kelapa dan RISKA di Rumah Qur’an Miftahul Huda.
“Semoga ada keberkahan dan ada keselamatan melalui kegiatan Anjangsana Sosial RISKA. Semoga Allah memberikan perlindungan untuk kita semua,” ujarnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada donatur yang berpartisipasi dalam acara yang menghadirkan pengecekan kesehatan gratis, edukasi kewirausahaan peternakan dan pertanian, edukasi pendidikan, serta edukasi kerajinan tangan.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Qur’an Miftahul Huda.
Muhammad Husni, Ketua Anjangsana Sosial RISKA 2025, mengatakan kegiatan ini berjalan dengan baik.
“Seneng banget ngeliat antuasias warga dan santri Rumah Qu’ran Miftahul Huda,” katanya.
Ia bersyukur atas partisipasi warga dan santri yang rela antre dalam pengecekan kesehatan gratis.
Nadila Octavia Putri, relawan kesehatan di Anjangsana Sosial RISKA 2025, perawat di salah satu rumah sakit swasta, menyampaikan pentingnya edukasi kesehatan di Indonesia.
“Saya sebagai seorang perawat memiliki kewajiban untuk memberikan edukasi kepada warga Indonesia. Saya lihat kesehatan masih kurang merata, kayak diabetes, asam urat, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, banyak lagi. Pravelensi tinggi, kurangnya preventif atau pengendalian. Kurangnya edukasi,” ungkapnya.
Ibu Min, warga Citempuan, mengaku senang adanya pemeriksaan gratis yang dekat dari rumahnya.
“Saya sudah sering cek kesehatan, biasanya dianter sama anak. Pas tahu ada di sini, saya langsung dateng,” tuturnya.
“Seneng banget banyak yang dateng dan ada pemeriksaan kesehatan gratis,” sambungnya.
Sesi cek kesehatan gratis, RISKA Menteng berkolaborasi dengan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa.
KOMENTAR ANDA