Ilustrasi anak sedih. (Freepik)
Ilustrasi anak sedih. (Freepik)
KOMENTAR

SEBAGAI orang tua, salah satu tugas terpenting adalah membantu anak-anak mengatasi kekecewaan dan kegagalan dengan cara yang membangun.

Robyn Silverman, PhD, dalam bukunya How to Talk to Kids About Anything: Tips, Scripts, Stories and Steps to Make Even the Toughest Conversations Easier, memberikan panduan penting tentang bagaimana kita bisa mendukung anak-anak saat mereka merasa terpuruk. Dalam bukunya, Silverman menekankan pentingnya mengakui perasaan anak, sekaligus menunjukkan sisi positif dari diri mereka.

Misalnya, ketika anak kalah dalam lomba cerdas cermat di sekolah, daripada hanya mengatakan, "Jangan sedih, kamu bisa menang lain kali," cobalah mengatakan, "Satu hal yang Bunda tahu tentang kamu adalah kamu selalu tampil maksimal bersama tim. Kamu dan teman-teman sudah berlatih keras setiap hari, komitmen itu harus dijaga untuk bisa jadi pemenang."

Dengan kata-kata seperti ini, anak tidak hanya merasa didengar, tetapi juga dihargai atas usahanya, bukan hanya hasil akhirnya. Ini mengajarkan anak untuk memandang kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, bukan akhir dari segalanya. Selain itu, kata-kata positif seperti ini dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka dan motivasi untuk terus mencoba.

Sama halnya ketika anak merasa bersalah setelah bertengkar dengan temannya. Alih-alih langsung mengkritik atau memarahi, Bunda bisa mengatakan, "Satu hal yang Bunda tahu adalah kamu selalu suka membantu teman. Itu artinya kamu punya banyak teman, dan akan selalu ada cara untuk bisa bermain dengan mereka."

Dengan pendekatan seperti ini, anak merasa dihargai atas kualitas positif yang mereka miliki, seperti empati dan kepedulian terhadap orang lain. Ini juga mengajarkan anak bahwa meski mereka bisa membuat kesalahan, ada banyak hal baik dalam diri mereka yang perlu dihargai dan diperbaiki.

Membantu anak belajar dari kegagalan dengan cara yang membangun akan memberi mereka alat untuk menghadapinya di masa depan dan mengembangkan rasa percaya diri yang kokoh.




Anak Usia 10 Tahun Mulai Cuek terhadap Orang Tua, Bagaimana Menghadapinya?

Sebelumnya

Cara Cerdas Mengajarkan Anak Berani Mengambil Risiko dan Menyelesaikan Masalahnya Sendiri

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting