G-Dragon (Korea Herald)
G-Dragon (Korea Herald)
KOMENTAR

G-DRAGON, anggota grup K-pop Big Bang dan profesor tamu di Korea Advanced Institute of Science and Technology, telah menjadi penyanyi K-pop pertama yang memancarkan musiknya ke luar angkasa.

Agensi G-Dragon, Galaxy Corp., mengumumkan pada hari Rabu (9/4) bahwa lagu artis tersebut "Home Sweet Home," beserta video musiknya, telah dipancarkan ke luar angkasa melalui satelit bekerja sama dengan KAIST Space Institute. Lagu tersebut merupakan singel kedua dari album terbaru G-Dragon "Ubermensch," yang dirilis pada bulan November.

Meskipun video musik BTS untuk "Dynamite" sebelumnya dipancarkan dari luar angkasa ke Bumi oleh wahana pengorbit bulan pertama Korea, Danuri, pada tahun 2022, ini menandai pertama kalinya lagu artis Korea dipancarkan dari Bumi ke luar angkasa melalui antena satelit berbasis darat.

"Sungguh menakjubkan bahwa sains telah maju ke titik di mana orang-orang di seluruh dunia dapat berbagi musik," kata G-Dragon di forum "Innovate Korea 2025" yang diselenggarakan bersama oleh Herald Media Group, KAIST, dan National Research Council of Science & Technology di KAIST, Rabu (9/4).

 "Namun, gagasan tentang salah satu lagu favorit saya yang dipilih dan dikirim ke luar angkasa masih terasa tidak nyata. Saya sangat gembira — dan saya hanya berharap lagu itu menemukan rumah yang tepat di luar sana," imbuhnya, seperti dilansir Korea Herald.

"Ini menandai langkah perintis dalam memperkenalkan budaya manusia ke luar angkasa dan akan dikenang sebagai pertunjukan tonggak sejarah dalam sejarah musik — setara dengan apa yang dicapai The Beatles," ungkap Chief Happiness Officer Galaxy Choi Yong-ho.

NASA menayangkan lagu The Beatles "Across the Universe" ke luar angkasa pada Februari 2008.

Inisiatif ini merupakan bagian dari kolaborasi berkelanjutan antara KAIST dan Galaxy Corporation, sebuah perusahaan metaverse kecerdasan buatan, di bawah "AI Enter-Tech Research Center" bersama mereka. Proyek interdisipliner ini menggabungkan sains, seni, dan musik populer, yang mencerminkan upaya untuk memelopori konten budaya yang berwawasan ke depan.

Transmisi tersebut juga menampilkan karya seni media sinematik berjudul "Iris," yang dibuat oleh Lee Jin-joon, seorang seniman kontemporer terkemuka dan profesor madya di KAIST. Berdasarkan pemindaian iris mata G-Dragon dan disempurnakan dengan AI generatif, karya visual tersebut diproyeksikan menggunakan antena satelit 13 meter di kampus KAIST — yang pertama dari jenisnya yang digunakan untuk pemetaan proyeksi.

"Iris sering disebut sebagai 'cermin jiwa', dan melalui proyek ini, saya ingin mewakili alam semesta yang tak terbatas seperti yang terlihat melalui lensa batin manusia — tatapan G-Dragon, dalam hal ini," kata Lee.

Pada hari yang sama, KAIST juga menyelenggarakan upacara peresmian plakat resmi untuk memperingati berdirinya Pusat Penelitian AI Enter-Tech, sebuah inisiatif bersama dengan Galaxy Corporation.

Pusat ini bertujuan untuk memadukan sains dan teknologi canggih dengan konten budaya kreatif, yang selanjutnya memperkuat komitmen KAIST terhadap konvergensi seni-teknologi.

Sejak diangkat sebagai profesor tamu tahun lalu, G-Dragon telah memainkan peran utama dalam mempromosikan penelitian hiburan bertenaga AI dan secara aktif berkontribusi pada perencanaan proyek melalui agensinya.




Promosikan Indonesia, Pianis Tunanetra Ade Irawan Bersama Electric Cadillac Siap Tampil di Bluesfest 2025

Sebelumnya

Penyanyi Legendaris Titiek Puspa Meninggal Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Entertainment