Farikha Sukrotun (PBSI Kudus)
Farikha Sukrotun (PBSI Kudus)
KOMENTAR

TAK ada mimpi yang terlalu jauh jika kita mau belajar dan terus melangkah. Farikha Sukrotun, perempuan muda asal Kudus, membuktikannya dengan kisah hidup yang begitu menginspirasi.

Siapa sangka, mantan kasir toko bangunan ini kini berdiri sebagai wasit di partai final Badminton Asia Championship (BAC) 2025—sebuah pencapaian luar biasa yang membuat banyak orang kagum.

Kecintaannya pada bulu tangkis membawa Farikha pada jalan tak biasa. Sembari bekerja, ia tekun mempelajari regulasi pertandingan, mengikuti pelatihan sejak tingkat kabupaten pada 2016, dan terus naik tingkat.

Tahun 2019, ia menjadi peserta terbaik ujian wasit nasional. Semangat belajarnya terus menyala, hingga akhirnya ia dinyatakan lulus sebagai wasit internasional pada 2023 setelah mengikuti Badminton Asia Umpires Accreditation Course 2023 yang berlangsung pada 5–16 Juli 2023 di Yogyakarta. Pengumuman resmi hasil akreditasi disampaikan oleh Badminton Asia pada 29 Desember 2023 melalui surat yang ditandatangani oleh Sekjen Dato' Kenny Goh Chee Keong.

Farikha mengikuti pelatihan bersama 10 peserta dari sejumlah negara termasuk Singapura, Kamboja, India, dan China. Materi pelatihan meliputi teori tentang aturan pertandingan dan etika wasit, serta praktik langsung yang dilakukan bersamaan dengan Asia Junior Championships 2023.

Untuk latar belakang pendidikan formal, Farikha tercatat sebagai luusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kemahirannya berbahasa Inggris juga menjadi satu kunci penting dalam memuluskan kariernya di kancah internasional.

Yang membuat kisah Farikha makin bermakna adalah latar belakangnya yang sederhana dan perjuangannya yang konsisten. Di sela aktivitas membantu di toko milik tantenya, ia juga aktif di PBSI Kudus. Didukung oleh mentor sekaligus sahabat keluarga, Raventus Pongoh—yang juga seorang wasit BWF—Farikha terus mengembangkan diri dengan penuh dedikasi.

“Dia gigih, attitude-nya bagus, dan selalu mau belajar,” ujar Raventus. Karakter yang sederhana namun kuat inilah yang membawa Farikha jadi sosok inspiratif di dunia olahraga yang masih didominasi laki-laki.

Kini, Farikha tak hanya membawa nama Indonesia di panggung internasional, tapi juga membuka jalan bagi perempuan lain untuk berani bermimpi besar. Dari Kudus untuk Asia, langkah Farikha adalah pengingat bahwa setiap perempuan punya potensi luar biasa—asal berani memulai dan tak mudah menyerah.

Untuk semua perempuan yang sedang memperjuangkan mimpinya, kisah Farikha adalah bukti bahwa asal kita tekun, tidak ada yang tak mungkin.




Mendorong Perempuan Indonesia untuk Lebih Terlibat dalam Pembangunan: Women Empowerment Conference 2025

Sebelumnya

Megawati Hangestri Tinggalkan Red Sparks Demi Fokus Merawat Ibu, Akankah Berlabuh di Proliga?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women