RA Kartini (Net)
RA Kartini (Net)
KOMENTAR

MENJADI perempuan hebat bukan semata tentang pencapaian gemilang di dunia kerja atau sorotan publik yang membanggakan. Perempuan hebat adalah ia yang memberi dampak. Bukan hanya bagi dunia, tapi terlebih dulu bagi lingkaran terdekatnya—diri sendiri, pasangan, dan anak-anaknya.

Ketika seorang perempuan menjadi istri, lalu ibu, peran dan maknanya makin dalam. Ia bukan hanya penggerak roda rumah tangga, tapi penjaga semangat, penjaga akal sehat, dan sumber kasih sayang yang tak pernah kering. Dalam sunyi, ia menata, membimbing, dan membentuk arah perbaikan. Ia hadir bukan untuk sempurna, tetapi untuk terus tumbuh.

Namun, di tengah dunia yang penuh distraksi, menjadi perempuan berdampak adalah tantangan besar. Media sosial, standar yang tak realistis, tekanan dari luar—semuanya kerap membuat perempuan menjauh dari tujuan mulianya.

Karena itu, penting bagi perempuan untuk menepi sejenak. Menyapa dirinya sendiri. Menghela napas panjang. Mengizinkan hati dan tubuhnya beristirahat. Bukan untuk berhenti, tapi untuk mengisi ulang energi dan makna. Agar ketika kembali melangkah, ia tahu ke mana akan menuju dan siapa yang ingin ia kuatkan.

Hari Kartini bukan sekadar perayaan. Ini adalah momen perenungan tahunan—untuk mengingat bahwa kita, perempuan hari ini, punya kemerdekaan untuk memilih menjadi pribadi yang berdampak. Lewat karya, prestasi, dan cinta, kita bisa jadi mata air perubahan.

Mari, jadi perempuan yang bukan hanya hebat di luar, melainkan juga hangat dan bermakna di dalam. Perempuan yang hadirnya menumbuhkan. Yang diamnya mendalam, dan langkahnya membawa terang.




Wasit Badminton Farikha Sukrotun, dari Kasir Toko Bangunan ke Panggung Final Asia

Sebelumnya

Mendorong Perempuan Indonesia untuk Lebih Terlibat dalam Pembangunan: Women Empowerment Conference 2025

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women