Ilustrasi ucapan menyambut Hari Bumi. (Freepik)
Ilustrasi ucapan menyambut Hari Bumi. (Freepik)
KOMENTAR

SETIAP tanggal 22 April, dunia memperingati Hari Bumi sebagai momen penting untuk merefleksikan hubungan kita dengan planet yang menjadi rumah bersama ini. Tahun 2025 menjadi tonggak bersejarah karena Hari Bumi telah berusia 55 tahun sejak pertama kali diperingati pada 1970.

Tema global Hari Bumi 2025 adalah “Our Power, Our Planet” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “Kekuatan Kita, Planet Kita”. Tema ini mengajak semua orang—tanpa kecuali—untuk bersatu dalam mendukung energi terbarukan dan menargetkan peningkatan pembangkitan energi ramah lingkungan hingga tiga kali lipat pada tahun 2030. Sebuah langkah besar demi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Hari Bumi, dikutip dari Britannica, berawal dari keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan yang semakin parah. Ide ini pertama kali dicetuskan oleh Senator AS, Gaylord Nelson, setelah melihat dampak besar dari tumpahan minyak di California pada tahun 1969. Dengan semangat perubahan yang sama seperti gerakan mahasiswa saat itu, Nelson mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

Aksi pertamanya pada 22 April 1970 berhasil menggugah lebih dari 20 juta orang di seluruh Amerika Serikat untuk turun ke jalan, menyuarakan perlindungan lingkungan. Sejak saat itu, Hari Bumi berkembang menjadi gerakan global yang kini diperingati di lebih dari 190 negara.

Hari Bumi bukan hanya soal mematikan lampu selama satu jam atau menanam pohon, tapi tentang perubahan gaya hidup, edukasi, dan aksi nyata. Ini adalah seruan untuk melindungi spesies yang terancam punah, mengurangi polusi, dan memastikan bumi tetap layak huni bagi generasi mendatang.

Harus kita sadari bahwa menyelamatkan bumi adalah menyelamatkan masa depan kita sendiri. Yuk, mulai dari langkah kecil—karena setiap tindakan punya dampak.




Bidik Universitas Unggul, Lebih dari 8.000 Mahasiswa Indonesia Menempuh Studi di Amerika Serikat

Sebelumnya

Afiliator Semakin Banyak, Apa Bedanya dengan Influencer?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon