Mendikdasmen Abdul Mu'ti (Kemendikbudristek)
Mendikdasmen Abdul Mu'ti (Kemendikbudristek)
KOMENTAR

PADA Hari Pendidikan Nasional tahun ini, dunia pendidikan Indonesia akan menyambut babak baru. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meluncurkan empat program penting yang akan menjadi tonggak transformasi pendidikan dasar dan menengah di Tanah Air.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyampaikan kabar ini usai menghadiri rapat kerja tertutup bersama Komisi X DPR RI pada Selasa (22/4). Di balik pintu-pintu ruang rapat Parlemen yang sunyi, sebuah rencana besar tengah disiapkan—sebuah langkah nyata yang bukan hanya menjawab kebutuhan, tetapi juga membuka harapan baru bagi guru dan pelajar di seluruh negeri.

“Insya Allah, nanti pada Hardiknas, Bapak Presiden sendiri yang akan meluncurkan empat paket program itu,” ujar Menteri Mu'ti dengan optimis.

Apa saja isi dari paket perubahan ini?

Pertama, program rehabilitasi sekolah, yang menyasar infrastruktur pendidikan agar lebih layak dan aman untuk belajar.

Kedua, digitalisasi pendidikan, upaya mempercepat adopsi teknologi dalam proses belajar-mengajar.

Ketiga, bantuan untuk guru honorer, sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka di barisan depan pendidikan.

Dan terakhir, bantuan pendidikan untuk guru yang belum memiliki gelar D4 atau S1, agar kualitas pengajar bisa semakin merata.

Namun, bukan hanya itu. Presiden Prabowo juga memberikan arahan khusus untuk meninjau kembali sistem penjurusan di SMA—IPA, IPS, dan Bahasa. Presiden ingin sistem ini dikaji ulang agar benar-benar mendukung pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) secara optimal. Mendikdasmen pun akan segera berdiskusi dengan Menko PMK untuk merumuskan langkah terbaik.

Di balik program transformasi pendidikan yang siap diluncurkan dalam waktu dekat ini, yang terpenting kiranya bagaimana agar sistem pendidikan di Indonesia tidak selalu berubah seiring dengan perubahan kekuasaan. Jangan membuat rakyat kebingungan dan inti pendidikan yang merata justru tidak terwujud.




Apple Diyakini Tetap Lanjut Bangun Pabrik AirTag di Batam Meski Ada Wacana Tarif Resiprokal

Sebelumnya

Bersatu Lindungi Perempuan: Seruan Aksi Nyata Lawan Pelecehan di Ruang Publik

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News