Ilustrasi anak kecil berkacamata hitam. (Freepik)
Ilustrasi anak kecil berkacamata hitam. (Freepik)
KOMENTAR

DI tengah kemajuan teknologi yang pesat, generasi Alpha (anak-anak yang lahir setelah 2010) tumbuh dengan akses informasi yang sangat luas, bahkan sejak dini. Namun, di balik semua kemajuan ini, ada satu aspek yang tak boleh terlupakan: sopan santun.

Sebagai orang tua, kita punya peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai dasar yang akan membentuk karakter anak-anak kita, terutama dalam berinteraksi dengan orang lain, terutama yang lebih tua.

Salah satu hal yang sering terlupakan adalah mengajarkan anak untuk mengucapkan kata-kata sederhana namun penuh makna seperti terima kasih, tolong, dan maaf. Tiga kata ini memiliki kekuatan besar dalam mempererat hubungan sosial dan menunjukkan rasa hormat kepada orang lain. Ingatkan anak untuk selalu mengucapkannya, baik di rumah, sekolah, atau saat berinteraksi dengan orang di sekitar mereka.

Selain itu, anak-anak juga harus diajarkan untuk selalu tersenyum saat berinteraksi dengan orang lain, terutama yang lebih tua. Senyum bukan hanya bentuk kesopanan, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih hangat dan positif. Satu hal lagi yang penting adalah mengajarkan mereka untuk berbicara dengan suara yang sopan dan tidak keras ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Ini menunjukkan penghargaan dan rasa hormat kepada lawan bicara.

Terakhir, ajari anak untuk melihat lawan bicara ketika berbicara. Ini adalah tanda perhatian dan menghargai percakapan yang sedang berlangsung. Apalagi jika mereka berbicara dengan orang yang lebih tua, yang sering kali merasa dihargai ketika anak-anak menunjukkan sikap yang sopan.

Dengan mengajarkan nilai-nilai sopan santun ini sejak dini, kita tidak hanya mempersiapkan mereka untuk menjadi pribadi yang baik, tetapi juga membantu mereka membangun hubungan sosial yang sehat di masa depan. Yuk, kita mulai mengajarkan sopan santun dengan cara yang sederhana dan penuh kasih sayang!




Menyembuhkan Luka, Menumbuhkan Kekuatan: Kiat Mendampingi Remaja Menghadapi Trauma

Sebelumnya

Adolescence, Tantangan Besar bagi Orang Tua Membuat Anak Nyaman dengan Dirinya Sendiri

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting