Lomba Pidato Bahasa Indonesia yang digelar BFSU, Beijing (27/4). (ANTARA/Xinhua)
Lomba Pidato Bahasa Indonesia yang digelar BFSU, Beijing (27/4). (ANTARA/Xinhua)
KOMENTAR

BEIJING Foreign Studies University (BFSU) sukses menggelar Lomba Pidato Bahasa Indonesia Tingkat Nasional China di Beijing pada Minggu (27/4). Lomba yang digelar kali kedua ini diikuti 50 mahasiswa jurusan bahasa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi di China.

Ada dua tema yang diangkat dalam lomba pidato ini. Yang pertama yaitu "Memperkuat Semangat Bandung dan Membangun Komunitas China-Indonesia dengan Masa Depan Bersama" untuk peserta tingkat lanjut. Sedangkan tema "Pelajaran Bahasa Indonesia pada Era Kecerdasan Digital" diperuntukkan bagi peserta tingkat dasar.

Dewan juri lomba tingkat nasional ini terdiri atas para diplomat Indonesia dan dosen di China, termasuk dosen asal Indonesia dan dosen lokal. Nilai total untuk setiap peserta mencakup isi pidato, tingkat percakapan, serta performa dalam sesi tanya-jawab dengan dewan juri.

Wakil Presiden BFSU Zhao Gang mengenang sejarah persahabatan China-Indonesia dan hasil nyata dari kerja sama kedua negara selama beberapa tahun terakhir.

"Bahasa berperan sebagai jembatan yang menghubungkan bangsa-bangsa. BFSU akan terus berupaya meningkatkan level pengajaran bahasa Indonesia dan mendorong pertukaran lebih lanjut antarperguruan tinggi di bidang tersebut," demikian disampaikan Zhao Gang, seperti dilansir Xinhua.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing mendukung penuh pelaksanaan lomba pidato bahasa Indonesia ini. "KBRI berkomitmen mendorong pertukaran kebudayaan dengan pihak-pihak terkait di China," ungkap Nur Evi Rahmawati, Minister Counselor KBRI Beijing.

Diketahui bahwa sebagian besar peserta pernah mengunjungi atau menempuh pendidikan di Indonesia. Mereka berbincang-bincang dengan para juri mengenai pengalaman mereka selama berada di Indonesia, termasuk tentang budaya, kuliner, hingga pertemanan dengan masyarakat Indonesia.

Untuk Tingkat Lanjut, mahasiswa angkatan 2021 dari Tianjin Foreign Studies University (TFSU) Jin Chengle berhasil menjadi juara. "Saya sudah melihat persahabatan China-Indonesia yang berakar pada sejarah dan memiliki masa depan yang signifikan bagi kedua bangsa maupun kawasan dan seluruh dunia," kata Jin Chengle.

Sementara itu, dosen jurusan Bahasa Indonesia BFSU Wang Dandan menyatakan harapannya agar lomba ini mendorong pertukaran di dunia pendidikan dan menjadi ajang yang memperlihatkan keberhasilan pengajaran bahasa Indonesia di China.

Jumlah peserta lomba pidato Bahasa Indonesia yang kedua ini meningkat dibandingkan lomba perdana yang digelar pada 2019 lalu.




Pemadaman Listrik Massal Guncang Spanyol, Portugal, dan Prancis, Mengapa Bisa Terjadi?

Sebelumnya

Wisuda Sekolah Diperbolehkan, Asal Tak Memberatkan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News