Di Sekolah
1. Buka pagi hari di sekolah dengan kegiatan yang menyenangkan misal dengan menulis jurnal pagi yang akan menjadi media suara anak di sekolah, atau membuka forum-forum dialog antara guru dan anak dalam kondisi yang rileks dan tenang.
2. Ubah pola pikir guru sebagai orang yang serba tahu dan ingin mentransfer semua ilmunya ke kepala anak-anak, menjadi orang yang menjadi teman belajar anak-anak. Guru seyogyanya memfasilitasi proses belajar anak, sehingga anak-anak menemukan jawaban dari setiap pertanyaan yang muncul.
ingat,
Menjadi guru itu bukan mengajar, tetapi menjadi teman belajar.
3. Ajak siswa untuk membuat tujuan belajarnya, apa yang ingin dicapainya, ajak mereka diskusi satu kelas. Kemudian rencanakan jadwal kelas yang disepakati bersama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
4. Gunakan konsep "the power of question" saat menempati posisi menjadi guru. Jangan banyak menjelaskan, banyaklah membuat pertanyaan. Begitu juga sebaliknya ketika anak-anak diberi kesempatan mempresentasikan hasil belajarnya, saat itulah posisi guru bisa berubah peran menjadi murid. Sehingga konsep semua murid, semua guru akan berjalan dengan cantik di dalam kemerdekaan belajar.
5. Ulangi sekali lagi prosesnya setiap kali anak-anak menemukan jawaban dari setiap pertanyaan yang ada, dan muncul lagi rasa ingin tahu.
KIta hidup di negeri yang merdeka, tetapi tidak banyak anak-anak Indonesia yang merasakan bagaimana rasanya merdeka dalam belajar. Maka apabila diizinkan untuk menambahkan hak anak, maka saya mengusulkan kemerdekaan belajar itu adalah hak setiap anak yang harus diperjuangkan. (Teks:Septi Peni Wulandani)
KOMENTAR ANDA