KOMENTAR

Kesungguhan Boeyoeng mengembangkan fesyen Indonesia tak berhenti meski kondisi kesehatannya tak lagi prima. Kondisi penglihatan yang kian menurun memang bisa memaksanya tak lagi merancang busana. Namun, sekalipun mata tak lagi mampu melihat mentari, Boeyoeng tetap konsisten menjadikan fesyen Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Ia fokus mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya dengan cara mendidik disainer muda yang kurang mampu dari berbagai daerah untuk maju dan berkembang.

 

Inspirasi Fesyen Indonesia 2020

Menyikapi keinginan pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia 2010, Boeyoeng kembali bertanya apakah pemerintah siap menggelar fashion show busana muslim di negara-negara fesyen dunia?  Apakah mereka siap menggelontorkan dana untuk itu?

 

Boeyoeng lebih suka jika kata “kiblat” diganti “Inspirasi”. Dengan demikian, jelas maknanya bahwa disain busana muslim yang orisinal, kreatif, dan inovatif menjadi inspirasi bagi para disainer busana muslim di seluruh dunia. Untuk menciptakan hal itu, ia berpesan alangkah baiknya busana muslim juga dibuat dan dikembangkan dari kain adati Indonesia atau etnik semacam tenun, batik, songket, bordir, dan sulam. Itulah signature Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain.

 

Selain itu, ia berpesan kepada disainer muda untuk banyak menimba ilmu, jangan mengandalkan kemampuan otodidak. Tak hanya sekolah disain, tapi juga ilmu yang mendukung industri fesyen seperti perpajakan, ekspor impor, akuntansi, dan marketing. Dan terutama, menguasai bahasa asing, terutama Bahasa Inggris agar tangguh menghadapi pasar bebas.




Strategi Pemasaran Brand Kecantikan untuk Menarik Rasa Penasaran Gen Z

Sebelumnya

Shandy Purnamasari Terus Berinovasi Tingkatkan Kualitas Produk MSGLOW

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga