SIAPA sangka, kehidupan pernikahan Arie yang dulu melejit lewat dunia komedi dan Fenita si model cantik, makin hari makin harmonis. Terlebih setelah keduanya memutuskan berhijrah.
Tidak terasa, Arie dan Fenita sudah mengarungi biduk rumah tangga selama 13 tahun. Rentang waktu lebih dari satu dekade itu ditandai dengan semakin kuatnya ikatan cinta mereka. Kehadiran tiga buah hati, Mizbareta Fathir Gavindaffa (13), Mizbareta Aeeshya Makayla (10) dan Mizbareta Yusuf Athalla (2), melengkapi kebahagiaan dua figur publik ini.
Tak Lelah Memahami Pasangan
Menikah muda dengan pasangan yang terpaut usia 10 tahun lebih tua, perempuan asal Palembang itu tak menampik pasang-surut yang dihadapi di awal pernikahan. Tak hanya soal usia, karakter keduanya pun terbilang jauh berbeda. Tak heran mereka sempat terlibat ribut besar. Namun seiring waktu, Arie dan Fenita semakin mampu meredam ego masing-masing.
F: Bagaimana dulu bisa kepincut dengan seorang bintang komedi Tawa Sutra?
FA: Arie menarik secara fisik, humoris, cerdas, gaya bicaranya asyik, berasal dari keluarga baik-baik, dan pembicaraan kami nyambung. Semua itu menimbulkan ‘klik’ yang membuat saya yakin dia bisa menjadi imam yang baik. Terlebih lagi, dulu kami berdua sama-sama pernah mengalami patah hati ditinggal kekasih. Akhirnya kami berdua menyerahkan semua urusan sepenuhnya kepada Allah.
F: Itukah sebabnya tak perlu waktu lama untuk menikah?
FA: Orangtua Mas Arie bilang kalau memang kami berniat serius, lebih baik langsung menikah. Tidak perlu pacaran. Kami let it flow saja...kalau memang jodoh insya Allah akan dimudahkan segala urusan.
F: Dengan perbedaan karakter dan usia, apa yang dilakukan saat beda pendapat?
FA: Kuncinya adalah komunikasi dan keterbukaan. Berbeda pendapat dan berantem-berantem kecil, pasti ada dalam setiap rumah tangga. Jika memang ada yang mengganjal di hati, kami bicarakan berdua. Tidak dipendam karena takut suatu saat akan meledak.
Sekarang kami sudah sama-sama memahami. Jika salah satu marah, kami memilih berdiam diri selama 24 jam, untuk berintrospeksi. Setelah itu, barulah mengutarakan penyebab kemarahan tersebut dengan hati yang lebih tenang. Jadi insya Allah bisa dicari solusi terbaik.
Meraih Ridha Allah
Arie dan Fenita kini mantap berhijrah. Arie memulainya lebih dulu, pelan-pelan memperbaiki diri. Jika dulu hanya ingat shalat, kini shalat tak pernah ditinggalkan. Mantan VJ MTV itu tak jarang mendapat cemooh orang. Bahkan, tantangan hijrah datang dari sang istri. Fenita kadang mengatakan Arie lebay, bahkan kerap menyanggah apa yang disampaikan sang suami. Namun Arie tetap bersemangat untuk mengajak istrinya ikut berhijrah. Perdebatan demi perdebatan pun terjadi. Ketakutan terbesar Fenita saat itu bahwa hijrahnya Arie akan berimbas kepada pekerjaan mereka.
F: Benarkah Fenita berhijrah setelah mendapat musibah?
FA: Saya disadarkan bahwa Allah sangat menyayangi saya melalui sebuah insiden. Saat membuatkan kopi untuk suami, air panas mendidih terlempar hingga menyiram kedua pahanya. Saat itu Fenita merasakan panas dan kesakitan yang luar biasa. Sambil terus mengucap istighfar, Fenita dilarikan ke rumah sakit. Hikmah dari musibah tersebut, Fenita lebih banyak berdiskusi dengan suami tentang agama dan merasakan bahwa hatinya melembut dan mampu menerima masukan dari suami. Januari 2018, Fenita memutuskan mengenakan hijab dan mengakhiri kontrak sebagai host program infotainment yang sudah membesarkan namanya. Perubahan itu mendapat banyak komentar positif dari masyarakat.
Keluarga Adalah Segalanya
Bertambahnya kesibukan Fenita tak membuat perempuan 32 tahun ini melupakan kodratnya sebagai istri dan ibu. Bagi Fenita, rumah adalah tanggung jawabnya. Meski ada asisten rumah tangga, ia turun mengatur menu dan menyiapkan makanan untuk suami dan anak-anak. Ia memastikan bahwa semua urusan rumah berjalan baik dan anak-anak nyaman.
Termasuk juga menerima telepon dari anak-anaknya kapan dan di mana pun. Jika sedang on-air, ia akan langsung menelepon balik buah hatinya selepas syuting. Menurut Fenita, ia tidak akan lepas tangan terhadap urusan rumah.
Bagi Arie dan Fenita, everyday is family time. Mereka sengaja membuat kamar tidur saling terkoneksi hingga bisa menghabiskan malam untuk berkumpul dan berbincang-bincang santai. Tak lupa menanyakan kegiatan anak-anak dalam sehari.
F: Bagaimana dengan pendidikan anak-anak?
FA: Seperti pepatah Air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga, saya yakin anak adalah ‘peniru’ ulung orangtuanya. Karena itu, kami berdua selalu berusaha untuk menjadi teladan yang baik, dengan memberi contoh yang baik. Saya dan Arie juga selalu belajar dan memperluas wawasan sebelum mengajari anak-anak, terutama yang berkaitan dengan kehidupan dan akhlak.
Kami mengajak anak-anak ikut kajian, tentu dengan materi yang mudah dicerna oleh usia mereka. Hal ini menjadi salah satu usaha kami menuju keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Kami ingin menyaksikan anak-anak tumbuh menjadi anak yang salih dan salihah. Inilah tujuan kami.
F: Seperti apa kekompakan Arie-Fenita mendidik anak?
KOMENTAR ANDA