NICKY Nastitie Karya Dewi atau yang lebih dikenal dengan Nicky Astria adalah Lady Rocker Indonesia era 80 hingga 90-an. Julukan tersebut diberikan oleh musisi legendaris Ian Antono, Gitaris Godbless. Ian yang membentuk karakter, membuat konsep, serta memproduseri sebagian besar album rekaman Nicky. Sebut saja hits kala itu: Tangan-Tangan Setan, Jarum Neraka, Cinta di Kota Tua, Jangan ada Angkara, dan masih banyak lagi. Perempuan kelahiran Bandung, 18 Oktober 1967 ini kini nyaris tak terdengar lagi namanya di dunia musik tanah air. Apa yang dilakukannya sekarang?
F: Teh Nicky, apa kabar? Sibuk apa sekarang?
NA: Alhamdulillah, baik. Aktivitas saya sekarang fokus dan menikmati peran sebagai ibu rumah tangga. Saya masih punya anak SD yang butuh banyak perhatian dan tidak mau dipegang pengasuh, jadi nempel terus sama saya. Kalau ada tawaran menyanyi, saya diskusikan bareng anak dan Papanya. Tetapi memang untuk acara off air sudah sangat saya batasi karena situasi yang tidak memungkinkan.
F: Tidak ingin membuka usaha seperti rekan-rekan artis lain?
NA: Suami ingin saya fokus menjadi ibu rumah tangga yang mengurus anak, suami, dan rumah. Tetapi suami saya tidak melarang 100 persen untuk menyanyi. Intinya saya tidak boleh lebih sibuk dari kepala rumah tangga. Saya bersyukur mendapatkan suami yang bertanggung jawab lahir batin.
F: Selama berkarir, album apa yang paling berkesan?
NA: Semuanya berkesan. Setiap album memiliki kesan dan cerita sendiri, baik dengan para musisinya, produser, manager, dan semua pihak yang tekait. Baik album yang laku, kurang laku, bahkan yang tidak laku pun memiliki kesan tersendiri buat saya. Jadi masing-masing album ada cerita menariknya.
F: Total sudah berapa album yang ditelurkan? Yang mana yang terlaris?
NA: Dari tahun 1984 sampai sekarang kalau tidak salah antara 14-15 album. Di luar itu, banyak single dan album yang featuring dengan musisi lain. Album pertama Semua Dari Cinta. Album terakhir Retrospective.
Masing-masing album di tahun 1985-1987 mendapat penghargaan musik rock terlaris pada zaman itu. Jarum Neraka, Tangan-Tangan Setan dan Gersang. Setelah punya anak satu, mengeluarkan album Mengapa, album Mengapa justru penjualannya lebih besar dari tiga album sebelumnya, tetapi karena pita BASF sudah tidak ada, jadi tidak ada ajang penghargaan sejenis. Yang terakhir, yang penjualannya bagus album Samar Bayangan.
F: Apa saja yang Teteh peroleh dari kesuksesan di masa lampau?
NA: Saya tuh, nggak pernah mikir bonus (tertawa). Kalau zaman dulu ada istilah jual putus, tidak pakai royalti, jadi saya tidak pernah punya uang dari royalti. Justru punya uang dari manggung sama dari off air. Produser yang kerjasama bareng saya senang karena saya tidak bawel, tidak pernah ribut, apalagi meributkan masalah royalti, tidak pernah sama sekali.
F: Kapan terakhir rekaman?
NA: Terakhir rekaman tahun lalu, diajak Kang Bucky Wikagoe, kakak saya yang juga pemilik Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB). Waktu itu baru mendirikan studio, saya diajak menyanyikan satu lagu ciptaan beliau “JANJI”.
F: Adakah kerinduan ingin manggung lagi?
NA: Kalau nggak kangen, bohong ya...tetapi kangen saya tidak “gila”. Tidak sampai post power syndrome. Apalagi masa muda saya dihabiskan di industri musik. Saya bersyukur sudah pernah melewati semua. Sekarang peran saya harus berubah. Ada saatnya naik panggung, ada saatnya turun panggung. Kalau di atas terus, orang akan jenuh. Saya harus memberi kesempatan kepada yang muda-muda untuk maju.
Saya bersyukur punya suami yang baik, punya anak-anak. Saya melewati masa berkarir saya dengan baik. Saya sekarang menjalani biduk rumah tangga dengan bahagia. Tapi saya juga nggak mau bilang kalau saya berhenti total, takut takabur.
F: Siapa orang yang paling berjasa dalam karir Teteh?
NA: Yang pasti Mamah saya, karena kalau tidak ada beliau tidak akan ada saya. Sementara yang menemukan bakat saya adalah kakak saya Kang Bucky Wikagoe, dialah yang ‘menjerumuskan’ saya. Saya tidak pernah terpikir untuk rekaman. Cita-cita saya, karena saya suka bicara, dulu ingin jadi penyiar radio biar cepat dapat uang.
F: Apa rahasia tetap terlihat bugar di usia kepala lima?
KOMENTAR ANDA