Sampai akhirnya Bude memutuskan untuk berjualan telur asin. Bude berkisah, ia mendapatkan resep dari Ibu Rini, asal Depok. Bude menganggap Bu Rini sebagai mentor dalam urusan telur asin. Menurutnya, masih banyak yang ingin ia pelajari tentang telur asin. Untuk bisnis telur asin ini, Sri Murni mengutamakan kualitas telur dan rasa yang dihasilkan. Kini, sudah banyak juga para ibu yang menjadi murid Bude dalam pembuatan telur asin, kini membuka usaha sendiri. “Saya tidak main-main dengan kualitas telur asin yang saja jual. Ini adalah usaha serius karena untuk bekal Faisal di masa depan.”
Berawal dari berjualan di komunitas orangtua anak autis, kini pesanan telur asin Sri Murni sudah bertambah banyak dari masyarakat umum. Pada awalnya, ada juga orang yang mengatakan harga telurnya mahal, Rp 3800 per butir. Kembali lagi, Bude menjelaskan bahwa ia menjamin kualitas dan rasa yang istimewa dari telur asin buatannya. Faisal mencatat pesanan di tembok rumah. Dengan begitu, perkembangan penjualan tiap bulan dapat dipantau.
Faisal, tentu saja dilibatkan secara penuh dalam proses pembuatan telur asin ini. Dari mulai mencuci telur, Faisal kini sudah bisa mencuci bersih telur tanpa memecahkannya. Dan itu, tentu saja melalui pembelajaran yang tidak mudah. Entah sudah berapa telur yang pernah ia pecahkan. Sekali lagi, Sri Murni tidak pernah menyerah dengan kondisi yang ada. Ia sabar dan konsisten melatih Faisal untuk bisa terampil mengurus telur asin. Menurut Sri Murni, kuncinya adalah kasih sayang, ibarat memperlakukan anak sendiri: telur harus diperlakukan dengan lembut.
Bermanfaat Bagi Sesama
Dari seorang Sri Murni, kita belajar banyak tentang semangat pantang menyerah dalam mengurus amanah Allah yang berkebutuhan khusus. Bahwa keterbatasan ekonomi tidak boleh mengakibatkan kurangnya perhatian dan cinta kasih ibu.
Keberhasilan Sri Murni mendidik Faisal membuatnya dikagumi banyak orangtua ABK. Tidak sedikit yang menitipkan anak mereka untuk dididik, misalnya meminta Bude mengajarkan bagaimana bertamu yang baik.
Tekad Sri Murni menjadikan Faisal sebagai pribadi yang bermanfaat bagi sesama juga diwujudkan dengan cara membantu skripsi para mahasiswa. Bude berkisah dulu pernah ada mahasiswa Universitas Diponegoro yang tidak lulus sidang skripsi karena hanya menyajikan tulisan dan foto-foto tentang Faisal. Sri Murni kemudian berpikir agar mahasiswa tersebut membuat video tentang keseharian Faisal mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Alhamdulillah, kini sudah banyak mahasiswa yang lulus skripsi yang berhubungan dengan Faisal sebagai materi skripsi.
KOMENTAR ANDA