KOMENTAR

FI: Pencegahan yang paling efektif adalah semua elemen bangsa bergerak dan bersinergi. Masyarakat menolak miras dan narkoba masuk lingkungannya, ulama dan guru mensiarkan bahaya miras kepada umat dan siswanya, dan para pengambil kebijakan (pemerintah dan parlemen) membuat regulasi untuk melindungi anak bangsa dari miras dan narkoba.

F: Di tengah segudang agenda politik yang Ibu sedang perjuangkan, bagaimana cara Ibu menyeimbangkan waktu untuk keluarga?
FI: Saya menjalankan semua kegiatan sebagai ibadah, dengan niat agar bermanfaat bagi sesama. Jadi tidak ada beban sama sekali. Karena memang tujuan kita diberi napas, hati, pikiran serta tenaga oleh Allah agar kita bermanfaat bagi sebanyak mungkin manusia di dunia.

Yang paling penting bagi saya adalah saya tidak meninggalkan kewajiban saya sebagai ibu bagi anak-anak dan istri bagi suami. Prinsip saya dengan keluarga adalah kebersamaan yang berkualitas walau durasi kebersamaan itu harus dipotong dengan berbagai aktivitas. Kami sekeluarga sudah saling memahami hingga tidak ada kendala. Hari Sabtu atau Minggu saya alokasikan waktu untuk suami dan anak-anak juga untuk orangtua. Kami menyempatkan waktu untuk makan bersama di rumah orangtua saya atau ke tempat favorit kami, kadang mencoba kuliner baru. Sesekali olahraga menembak bersama suami. Bila waktu liburan anak-anak tiba, biasanya kita traveling ke tempat-tempat baru.




Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Sebelumnya

Nicke Widyawati Masuk Fortune Most Powerful Women 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women