KOMENTAR

KETERTARIKANNYA pada politik berawal dari rasa gemas melihat banyaknya permasalahan rakyat. Isu perempuan dan anak menjadi fokus utama Dina dalam dunia politik.

Salah satu artis yang masuk jajaran calon anggota legislatif adalah Dina Lorenza Audria. Perempuan kelahiran 22 Mei 1975 ini mulai terkenal di era 1990-an melalui sejumlah film, sinetron, juga FTV. Namanya kian melambung setelah memerankan tokoh Bulan di sinetron Gerhana bersama Pierre Rolland dan Peggy Melati Sukma. Tak hanya bermain peran, Dina juga sempat menjadi host acara infotainment di salah satu televisi swasta nasional.

Di tahun 2010, Dina memutuskan berhijab. Ia yakin menjemput hidayah setelah banyak mengikuti kajian keislaman. Pemain sinetron Tukang Bubur Naik Haji Ini kemudian tampil dalam balutan busana muslim yang anggun. Memiliki dua putri, Malika Alea Casta dan Najla Gathan Hilabi, Dina terlihat semakin dewasa dan bijaksana.

Setelah ‘menepi’ dari dunia entertainment, artis berparas lembut yang pernah memperoleh penghargaan untuk kategori Aktris Sinetron Terpuji pada Festival Film Bandung tahun 2000 ini memilih untuk berorganisasi dan aktif dalam kegiatan pemberdayaan perempuan. Salah satunya adalah melalui Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI). IPEMI membawanya keliling Indonesia, bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat dan berbagai permasalahan hidup mereka. Saat itulah keinginannya muncul untuk memberi sumbangsih bagi sesama anak bangsa. Di IPEMI pula Dina banyak berinteraksi dengan Ingrid Kansil, Ketua Umum IPEMI, yang juga istri petinggi Partai Demokrat Syarief Hasan.

Mengaku terinspirasi oleh sosok founding father Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Dina Lorenza memilih partai biru tersebut sebagai pelabuhannya dalam dunia politik. Ia mantap melangkah menjadi politisi dan siap menghadapi berbagai tantangan yang ada di depannya. Dina saat ini terdaftar sebagai calon legislatif DPR RI nomor urut 1 dari Partai Demokrat untuk Daerah Pemilihan Jawa Tengah II (Kudus, Jepara, Demak).

Dina tidak segan turun ke kampung dan desa di dapilnya. Ia bertemu banyak anggota masyarakat, terutama rakyat kecil. Dari kunjungan-kunjungan itulah ia kian termotivasi untuk bisa berbuat lebih banyak bagi kepentingan orang banyak. Di antaranya, ia mengajak masyarakat untuk hidup sehat melalui olahraga rutin. Dina juga melihat masih banyak rakyat kecil yang pembiayaan pengobatan mereka belum tercover BPJS karena belum merata.

Tak hanya itu, Dina juga sempat mengunjungi para nelayan. Ia melihat langsung keseharian para nelayan kemudian memberikan masukan-masukan agar kehidupan nelayan bisa berjalan dengan baik dan produksi mereka bisa stabil. Dina mengingat betul perjalanan menuju desa nelayan yang tidak mudah dilalui. Ia dan tim harus menaiki perahu kayu dalam perjalanan selama 30 menit.

Tidak cukup sampai di situ, sebagai seorang ibu yang akrab dengan pasar, Dina juga bertekad untuk melakukan revitalisasi pasar tradisional jika ia nanti terpilih. Tujuannya agar ekonomi kerakyatan tetap menjadi primadona di hati rakyat. Agar para pedagang kecil dapat bertahan. Agar roda perekonomian di desa-desa tetap berputar.

Demikian pula di banyak kesempatan, Dina kerap mendapat undangan pengajian dari ibu-ibu di daerah Demak, Kudus, dan Jepara. Dina bersyukur bahwa para ibu selalu berpegang teguh pada nilai-nilai Islam dan mengimbau mereka untuk mengajak anak-anak mengaji bersama mereka. Pengajian ini menjadi ajang pencerahan sekaligus sharing dengan para ibu.

 

Mengunjungi masyarakat, melihat langsung kenyataan di grassroot, dan mendengarkan keluhan serta aspirasi masyarakat menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi Dina. Ia bersyukur bahwa keikutsertaannya dalam ajang Pileg tahun ini dapat membawa maslahat bagi orang banyak. Insya Allah, jika nanti terpilih, ia akan memperjuangkan semua aspirasi masyarakat yang selama ini disampaikan padanya. Dina yakin bahwa ia bersama Demokrat dapat membangun masyarakat menuju kesejahteraan. Simak kesiapan Dina Lorenza menjadi calon wakil rakyat dalam perbincangan singkat berikut ini.

F: Mengapa Mbak Dina memutuskan untuk terjun ke dunia politik praktis?

DL: Berawal dari keikutsertaan saya di organisasi IPEMI dengan memegang jabatan sebagai Ketua Kelembagaan dan Kerjasama. Di IPEMI, saya bertemu dengan banyak organisasi di seluruh Indonesia dan bersentuhan langsung dengan banyak UMKM di berbagai daerah.

Dari serangkaian perjalanan saya hingga ke pelosok nusantara, saya melihat banyak sekali permasalahan di masyarakat yang tidak bisa diselesaikan hanya lewat IPEMI. Saya merasa sangat ‘gerah’ dan ingin berbuat lebih untuk masyarakat. Dari situlah saya berpikir, bahwa cara satu-satunya yang paling efektif untuk berkontribusi menyelesaikan berbagai problematika bangsa adalah melalui jalur politik.

F: Bidang apa yang menjadi prioritas Mbak Dina untuk diperjuangkan?

DL: Prioritas perjuangan saya saat ini adalah terkait isu perempuan, pendidikan, dan anak. Isu yang dekat dengan saya. Tiga hal yang saling berkaitan erat. Dan tiga hal tersebut sangat krusial untuk menciptakan bangsa beserta generasi masa depan yang kuat dan tangguh.

F: Sejak kapan Mbak Dina berkecimpung di dunia politik?

DL: Sejak saya bergabung dengan Partai Demokrat tahun 2017. Saya terinspirasi kepemimpinan Pak SBY selama dua periode. Insya Allah di tahun ini kami bisa meraih kepercayaan rakyat dan menempatkan banyak anggota legislatif asal Demokrat di Senayan.

 

F: Apa visi dan misi yang Mbak Dina usung untuk pemilihan calon legislatif 2019 ini?

DL: Visi dan misi saya selaras dengan program prioritas yang diusung Partai Demokrat. Tujuan akhirnya tentulah masyarakat Indonesia yang sejahtera dan bermartabat. Tetapi yang saya garis bawahi—menjadi fokus saya—adalah upaya memperjuangkan isu-isu seputar perempuan, pendidikan, dan anak. Dalam berbagai sosialisasi, baik itu tentang program-program kesejahteraan rakyat yang saya buat maupun tentang pentingnya pemilu, saya melakukannya terutama di hadapan ibu-ibu. Karena mereka adalah pengambil keputusan dalam keluarga.

F: Untuk menjadi caleg, apa saja yang Mbak Dina persiapkan?

DL: Yang saya persiapkan adalah bagaimana membangun jaringan dan memperkuat tim saya di Dapil  Demak, Kudus, Jepara, sehingga bisa membantu menyerap aspirasi dari daerah. Dengan dua hal itu, insya Allah langkah kita menjadi lebih terstruktur dan tepat sasaran.




Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Sebelumnya

Nicke Widyawati Masuk Fortune Most Powerful Women 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women