Tahun 1997, BMT mulai dilegalkan, dan pada 1999, sudah berani membuat rekrutmen terbuka, hingga mendapatkan tiga orang karyawan. BMT mulai merambah semua lantai di pasar Beringharjo dan Jalan Malioboro. Di tahun 2000, Mursida membuka cabang pertama BMT di Kauman, dan tahun 2008, membuka lagi di lingkar barat ringroad Gamping. Sekarang sudah ada 19 cabang yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI dan DIY. Jumlah anggota pun sudah mencapai hampir 12 ribu di tahun 2018.
Pertumbuhan BMT sepanjang tahun 2001-2005 di luar prediksi semua orang, mencapai 400%. Dari Rp 1 miliar menjadi Rp 4 miliar. Pada Juni 2018, aset BMT sudah mencapai Rp 165 miliar. Menurut Mursida, penyebabnya mungkin karena legalitasnya yang sudah ada, dan banyak media yang mulai menulis tentang BMT Beringharjo. Orang lalu mulai melihat konsistensi yang dilakukan Mursida dan kedua temannya.
Mursida sampai sekarang masih tak menyangka BMT-nya akan berkembang pesat dan mempunyai 155 karyawan. Padahal tujuan utamanya membangun BMT hanya ingin membantu para korban rentenir. Ia sama sekali tidak membayangkan bakal memperoleh penghasilan. Waktu awal memulai, ia dan kedua temannya menggaji sendiri, masing-masing Rp 20.000. Mursida amat meyakini, pencapaiannya sekarang berawal dari kesungguhan. Ia ingat pesan orangtuanya saat dirinya berangkat ke Yogya, yaitu harus menjaga sholatnya, selalu berniat baik, sungguh-sungguh, dan berdoa.
Tak Lelah Berinovasi
Mursida dan tim manajemen BMT terus melakukan inovasi melalui budaya kerja yang disebut Bering Care. BMT Beringharjo menargetkan memiliki aset senilai Rp 196 miliar sampai akhir tahun 2018. Dari sisi penyaluran pembiayaan sampai awal Juni 2018 tercatat mencapai Rp 163 miliar dari sebelumnya Rp 153 miliar per 31 Maret 2018. Pembiayaan tersebut disalurkan kepada anggota BMT Beringharjo.
BMT Beringharjo juga mengembangkan jaringan teknologi informasi (IT) untuk mendukung transaksi anggota-anggotanya. Pengembangan IT misalnya aplikasi marketing mobile dan aplikasi kartu anggota yang diberi nama Beringharjo Kagem (Kartu Anggota Gede Manfaat). Anggota yang telah memiliki kartu Kagem nantinya bisa mengunduh aplikasi Kocekku untuk melakukan transaksi-transaksi, antara lain, transfer sesama anggota, melakukan pembayaran listrik, pulsa, air dan lain-lain.
Ada pula SMS banking yang memudahkan anggota memantau jumlah saldo dan laporan transaksi. Anggota juga bisa mendapat fasilitas potongan harga, saat ini sudah ada empat merchant yang bekerja sama dengan BMT Beringharjo. Investasi jaringan IT tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar. Model investasi dilakukan jangka panjang diambil dari biaya per bulan para anggota sebesar seribu rupiah.
Ada pun yang menjadi kendala dalam mengelola BMT adalah persaingan yang begitu ketat, mulai dari kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya mendukung ekonomi syariah, misalnya dengan bunga KUR yang sangat rendah dan juga keterbatasan SDM yang mumpuni. Sementara yang perlu diantisipasi adalah MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) ketika jasa, uang, orang, dan barang dari luar Indonesia bisa masuk dengan bebas. Ini menjadi tantangan untuk terus meningkatkan pelayanan. Mursida berharap ekonomi syariah di Indonesia terus tumbuh dan dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Hidup Bermanfaat
Bagi Mursida, seseorang disebut sukses ketika mampu membantu orang miskin mengatasi kesulitannya. Ia bersyukur, suaminya, Jumirin, SEI, sangat mendukung kegiatannya. Ia juga ingin, ketiga anaknya, Tarikah Falah Prabandaru (19 tahun), Naufal Safik Pandu Tama (18 tahun), dan Fatimah Ulfa Prameswari (15 tahun), tumbuh menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, apa pun profesi mereka kelak.
Mursida juga masih aktif di berbagai organisasi, antara lain, Ketua Corps Dakwah Pedesaan (CDP), Korkom Ikatan Mahasiswa UMY, Ketua II Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Sekretaris Perhimpunan BMT Indonesia, juga Pimpinan Pusat Aisyiah Majelis Ekonomi.
Di sela kesibukannya, Mursida masih sempat melakukan hobinya, yaitu jalan-jalan dan bersilaturahim. Ia percaya, silaturahim bisa memperpanjang usia, menambah rezeki, dan menjadikannya semakin bersyukur.
KOMENTAR ANDA