Tapi untung juga tidak mudah berkomentar. Agar tidak emosian. Sesekali saya terlalu emosi. Sebentar. Sekilas. Misalnya saat membaca komentar yang nyelekit.
Akhirnya emosi itu turun sendiri. Rasionalistas yang menggantikannya. Astagfirullah.
Padahal, kalau saja mudah berkomentar, sebenarnya saya hanya ingin menjelaskan begini: kalau Anda mengalami apa yang saya alami, Anda akan memahami.
Tapi syukurlah kata-kata itu tidak jadi saya tulis. Dengan demikian Anda pun tidak harus tahu perasaan saya itu. Biarlah perasaan seperti itu saya simpan sendiri di dalam hati.
Perasaan seperti itu memang sangat pahit. Tapi pagi ini kan sudah hilang. Oleh enaknya Soto Banjar bikinan istri.
KOMENTAR ANDA