KOMENTAR

"Ini adalah waktu yang tepat bagi Afrika untuk mendapatkan keuntungan dari kekayaan Afrika," kata Raja Muhammad di KTT Uni Afrika ke-28 itu.

"Kita harus bekerja untuk mengaktifkan tanah kita, setelah puluhan tahun penjarahan, untuk memasuki era kemakmuran," sambungnya.

Menurut Raja Muhammad VI sudah sepatutnya bangsa-bangsa di Afrika bangga akan sumber daya alam yang dimiliki Afrika dan nilai-nilai spiritual yang berkembang di tengah masyarakat. Semua ini harus dimanfaatkan untuk masa depan yang lebih baik.

Pemimpin di Sektor Otomotif

Di bulan Mei 2018 Maroko memantapkan diri sebagai pemimpin baru kawasan di sektor otomotif.

Konsep kawasan bebas yang memberikan kemudahan pajak relatif rendah pada kisaran 8,75 persen, menarik perhatian sejumlah perusahaan otomotif raksasa untuk menanamkan modal di Maroko, dus membuat Maroko melampaui Afrika Selatan dalam produksi kenderaan.

Kemampuan Maroko memproduksi kendaraan saat ini sebanyak 376,826 per tahun. Dalam sepuluh tahun mendatang, Kerajaan Maroko memasang target kemampuan produksi sebanyak satu juta mobil dalam satu tahun.  Sementara Afrika Selatan memasang target produksi 1,2 juta mobil di tahun 2035.

Renault, investor orisinil, telah bergabung dengan Peugeot-Citroen, sementara manufaktur dari berbagai negara mulai memperlihatkan ketertarikan.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah investor lain yang melirik Maroko adalah Nexteer, Gestamp, Ficosa dan Magneti Marelli dari Fiat.

Satelit Muhammad VI-B

Di bulan November 2018, Maroko mencatatkan prestasi baru, yakni meluncurkan Satelit Muhammad VI-B.

Satelit  ini diluncurkan dari situs peluncuran Kourou di Guyana Prancis, pada Selasa, 20 November 2018, pukul 10.42 waktu setempat, atau 2.42 waktu Rabat, dan 20.42 waktu Washington DC.

Program ruang angkasa ini diputuskan Raja Muhammad VI pada tahun 2013. Proyek dikerjakan secara teliti selama lima tahun.

Ini adalah satelit kedua yang diluncurkan Maroko dari tempat yang sama. Satelit pertama, Muhammad VI-A, diluncurkan pada 8 November 2017.

Saat peluncuran, Satelit Muhammad VI-B memiliki bobot seberat 1,1 ton. Satelit Muhammad VI-B diluncurkan dengan menggunakan roket pembawa Vega Flight VV13 setinggi 29,9 meter, berdiameter 3,025 meter dan berat 137 ton.

Tangier Med II

Di akhir Juni 2019, Raja Muhammad VI mengutus putra mahkota Pangeran Moulay El Hassan untuk meresmikan Pelabuhan Tangier Med II di Provinsi Fahs Anjra, Wilayah Tangier-Tetouan-Al Hoceima.

Proyek ini memungkinkan Tangier Med II menjadi pelabuhan terkemuka di kawasan Mediterania.

Pelabuhan baru yang mencakup dua terminal peti kemas baru dengan kapasitas tambahan 6 juta TEUs akan semakin memperkuat posisi kompleks pelabuhan Tangier Med sebagai pusat dan rujukan di Afrika dan dunia untuk arusan logistik dan perdagangan internasional. Kapasitas total pelabuhan ini lebih dari 9 juta kontainer.

Pelabuhan ini juga mengkonsolidasikan pengaruh Maroko di wilayah Euro-Mediterania dan Arab, serta meningkatkan perannya sebagai pusat perdagangan antara Eropa dan Afrika, Mediterania dan Atlantik.

Tangier Med telah berhasil menghubungkan Maroko dengan 77 negara dan 186 pelabuhan, sehingga membantu membangun Kerajaan di kancah maritim internasional dan meningkatkan posisi Maroko dalam daftar UNCTAD dari posisi ke-83 menjadi posisi 17.

Jaringan Jalan yang Semakin Padat

Pemerintahan Raja Muhammad BI juga ditandai dengan proytek pembangunan infrastruktu, termasuk di dalamnya jembatan kabel terpanjang di Afrika yang diberi nama Jembatan Muhammad VI.

Ia menjadi ikon baru Maroko.

Minat raja Muhammad VI yang besar pada infrastruktur membuat Maroko kini memiliki jaringan jalan tol lebih dari 57.000 km.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News