KOMENTAR

Sejauh ini India masih bukan negara Hindu. Resminya: negara sekuler. Tapi arus bawah kian deras: menghendaki segera menjadi negara Hindu.

Itu sudah dituangkan dalam tema kampanye yang lalu. Yang bisa mendulang kian banyak suara.

Memang penggantian itu harus lewat perubahan konstitusi. Tapi itu tidak sulit. Setelah parlemen mutlak dikuasai BJP.

Tanda ke arah sana pun kian jelas.

Senin kemarin pemerintah mengeluarkan dekret: mencabut keistimewaan Provinsi Kashmir. Yang mayoritas Islam.

Dekret itu pun segera berlaku. Tinggal menunggu pengesahan parlemen.

Yang itu juga tidak sulit.

Kecuali para aktivis prodemokrasi bergerak. Didukung para ahli hukum. Tapi BJP juga menggunakan jalur hukum dan demokrasi.

Jalan pikiran pemerintah singkat: kalau otonomi Kashmir dicabut, segera berakhirlah konflik di sana. Yang begitu berkepanjangan. Yang tercampur dengan keinginan Kashmir merdeka.

Saya pernah merasakan ketegangan itu. Saat ke Kashmir dulu.

Bisa juga Kashmir kian tidak aman. Tidak akan stabil. Perlawanan di Kashmir akan meluas. Hari-hari juga tidak menentu. Seluruh medsos diblokir oleh pemerintah India.

Apa yang akan berubah? Kalau otonomi Kashmir resmi berakhir?

Intinya: semua orang India menjadi boleh membeli tanah di Kashmir. Siapa saja. Dari mana saja.

Selama ini, orang luar tidak boleh membeli tanah di Kashmir.

Menurut UU otonomi, hanya orang provinsi itu yang boleh beli tanah di Kashmir. Yang Hindu pun boleh. Asal asli Kashmir.

Yang disebut asli Kashmir adalah yang lahir dari bapak-ibu Kashmir.

Bagaimana kalau wanita Kashmir kawin dengan pria luar daerah? Hilanglah hak ke-kashmir-annya. Anak-anak mereka pun tidak berhak membeli tanah di Kashmir. Juga tidak boleh dapat warisan tanah di Kashmir.

Itu mirip dengan yang terjadi di negara bagian Kelantan Malaysia. Yang di sana berlaku hukum Islam. Partai Islam Pas-lah yang menguasai Kelantan. Aturannya juga seperti Kashmir itu.

Hari-hari ini lagi panas di India. Terutama di Kashmir. Oleh dua gagasan itu.

Pertama, gagasan mengubah konstitusi --menjadikan India  negara agama. Seperti di tetangganya --Pakistan.

Kedua, soal dicabutnya otonomi Kashmir itu.

Pun Pakistan ikut panas. Langkah baru India itu dinilai ada udang di balik batunya: ingin mengubah komposisi penduduk Kashmir. Agar tidak lagi mayoritas Islam.

Saya sangat prihatin. Usaha pendekatan antara India dan Pakistan seperti terganjal lagi.

Gus Dur baiknya hidup kembali.




Ji Chang-wook Gelar Fansign di Jakarta 12 Mei Mendatang, Siap Suguhkan Pengalaman Istimewa bagi Para Penggemar

Sebelumnya

Cerita Pengalaman Vloger asal China Menginap di Hotel Super Murah Hemat Bajet

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Disway