KOMENTAR

UNTUK meresapi makna dan hakekat dari idul adha, penulis merangkumnya dalam bait-bait syair yang indah, kemudian penulis mencoba membahas syair-syair tersebut dari sisi aqliyah (akal sehat) dan naqliyah ( Al Quran dan Hadits).

Alhamdulillah kita semua
Dapat kembali bersama-sama
Merayakan idul adha
Penuh gembira penuh bahagia

Bersyukurlah kepada Allah tahun ini kita masih diberi umur, sehingga kita dapat kembali merayakan idul adha yang agung ini penuh dengan suasana gembira dan bahagia. Kita telah menyaksikan di tengah kehidupan, banyak diantara kaum muslimin tahun ini tidak lagi dapat melaksanakan shalat idul adha, karena mereka telah kembali berpulang kerahmatullah. Kitapun tidak tahu apakah tahun depan kita dapat bertemu kembali dengan hari raya idul adha, wallahu a'alam. Semoga Allah panjangkan umur kita. Aamiin.

Gemuruh takbir membahana
Diseluruh penjuru dunia
Mengagungkan Allah Ta'ala
Hati bergetar luar biasa

Kalimat takbir adalah kalimat membesarkan nama Allah atas kuasa-Nya menciptakan segala sesuatu, memberikan pertolongan dan kemenangan melawan hawa nafsu. Serta memberikan kita umur panjang, sehingga kita dapat merayakan idul adha tahun ini. Kalimat takbir ini senantiasa kita ulang dalam shalat fardu dan shalat sunnah ketika takbiratul ihram dan takbir intiqal (berpindahnya gerakan shalat yang satu ke gerakan lainnya). Ini menunjukkan betapa kalimat takbir amat sangat penting dibaca dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kalimat takbir akan membuat hidup menjadi tegar dan tangguh menghadapi situasi apapun. Tidak mudah berkeluh kesah, menyerah dan berputus asa. Karena yaqin betapa maha besar Allah memberi pertolongan dari waktu kewaktu.

Orang yang benar-benar menghayati kalimat takbir, hati bergetar menyadari kemaha besaran Allah di alam semesta ini. Langit dan bumi beserta isinya betapa luas dan sempurna ciptaan-Nya tanpa ada cacat sedikitpun.

Kalimat Tahlil dikumandangkan
Memperkokoh ketauhidan
Allah adalah sebenarnya Tuhan
Wajib disembah sepanjang zaman

Kalimat tahlil adalah kalimat tauhid yang diajarkan para nabi dari nabi Adam AS sampai nabi Muhammad SAW. Mereka semua mengajarkan "La ilaha illallah" artinya tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.

Kalimat tahlil ini akan terus dibaca dalam segala keadaan yang ada terutama disaat kondisi iman mulai melemah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“جَدِّدُوا إِيمَانَكُمْ “، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا؟ قَالَ: ” أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ “

“Perbarui iman kalian” “Ya Rasulullah, bagaimana cara kami memperbarui iman kami?” tanya para sahabat. Beliau bersabda, “Perbanyaklah mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’.” (HR al-Hakim dan Ahmad)

Ketika membaca kalimat tahlil hendaknya hati benar-benar dalam keadaan khusyu' disertai penuh penghayatan. Sebab kalimat tahlil ini tidak bernilai apa-apa ketika membacanya dalam keadaan lalai apalagi sambil main-main.

Makin sering kita membaca kalimat tahlil apalagi pada moment idul adha sekarang ini, maka makin terasa peningkatan kualitas keimanan dalam hati sanubari, sehingga betul-betul merasakan betapa nikmatnya bertauhid kepada Allah. Orang yang sudah sampai ketahap ini, niscaya akan merasakan hidup yang damai, tenang dan lapang. Inilah rahasia mencapai hidup bahagia karena betapa dekatnya Allah bersama orang-orang yang mapan tauhidnya. Bahkan digambarkan dalam Al Quran kedekatan Allah itu lebih dekat dari urat leher manusia.

ونحن اقرب اليه من حبل الوريد

"Dan kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya sendiri". (Qaf 50:16).

Artinya Allah SWT tidak pernah menjauhi hambanya, terkadang hamba itulah yang suka menjauhi-Nya. Hanya orang-orang yang gigih dan penuh istiqamah membaca tahlil yang akan merasakan suasana betapa Allah sangat dekat kepada hamba tersebut.

Puncak kedekatan seorang hamba kepada Robnya adalah ketika melaksanakan ibadah shalat, karena dalam setiap bacaan dan gerakan shalat disebutkan nama Allah terutama pada saat duduk tasyahhud, disitulah iqrar dua kalimat syahadat dikokohkan. Sehingga secara otomatis nilai iman makin bertambah tebal penuh kemantapan dan tidak tergoyahkan sedikitpun walau badai datang menerjang silih berganti.

Tahmid juga dilantunkan
Tanda bersyukur kepada Tuhan
Atas segala kenikmatan
Yang diterima dalam kehidupan

Kalimat tahmid adalah kalimat memuji Allah dengan ucapan alhamdulillahi robbil'alamin. Kalimat ini terus diucapkan sebagai tanda syukur kepada Allah. Betapa nikmat demi nikmat terus tercurah kepada kita tanpa pernah berhenti sedikitpun.

Lihatlah diri kita betapa nikmat Allah itu terus mengalir sepanjang hari sepanjang malam. Mata dapat melihat melebihi kecepatan cahaya dan terus berkedip agar mata selalu basah. Jantung terus berdetak memompa darah tanpa pernah istirahat sedikitpun.

Demikian juga ginjal, urat, daging, tulang, kulit, sel dan lain-lain terus bekerja secara sempurna, sehingga dengan leluasa badan kita bisa bergerak melakukan berbagai aktifitas sehari-hari.

Belum lagi nikmat memiliki harta, jabatan dan nama besar. Sungguh nikmat-nikmat ini tak mampu kita hitung walaupun dengan alat komputer secanggih apapun. Hal ini ditegaskan dalam Al Quran :




Menyongsong Resesi 2025 dengan Ketenangan Batin

Sebelumnya

Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur