Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

MOMEN-MOMEN awal hubungan dengan pasangan kerap diwarnai oleh romantisme dan ketertarikan satu sama lain. Namun seiring berjalannya waktu, hal-hal tersebut akan mungkin pudar dan muncul kejenuhan.

"Dalam hubungan jangka panjang, tidak jarang daya tarik di antara pasangan menghilang," kata terapis seks yang berbasis di Los Angeles, Nazanin Moali kepada HuffPost awal pekan ini.

"(Pada awalnya) kita kerap beranggapan bahwa ketertarikan yang sama akan tetap bertahan selamanya tanpa usaha," sambungnya.

Dia menjelaskan bahwa kehilangan daya tarik kerap terjadi dalam sebuah hubungan jangka panjang. Hal tersebut terjadi karena sejumlah faktor. Setidaknya ada empat faktor umum yang menyebabkan hilangnya daya tarik pada pasangan, menurut sejumlah terapis.

Pertama adalah rasa bosan. Stabilitas dan keamanan adalah unsur penting dalam hubungan jangka panjang yang sehat. Tetapi, menjadi terlalu nyaman satu sama lain ternyata dapat membuat hubungan terlalu membosankan.

"Perasaan terlalu akrab dengan pasangan mungkin berdampak negatif pada ketertarikan kita terhadap mereka," kata Maoli.

Kedua adalah adanya kebencian yang terpendam. Konflik yang muncul dalam hubungan, baik soal uang, perselingkuhan, drama keluarga, atau pembagian tanggungjawab rumah tangga yang tidak merata dapat menimbulkan kebencian yang terpendam.

"(Hal itu) membuat Anda merasa jauh atau marah pada pasangan Anda dan diterjemahkan menjadi daya tarik yang menurun," kata Samantha Rodman, seorang psikolog di North Bethesda, Maryland.

Faktor ketiga adalah berhenti melakukan hal yang romantis. Kesibukan pekerjaan dan urusan rumah tangga kerap membuat pasangan lupa untuk menumbuhkan kembali romantisme.

"Secara tidak sadar, orang mungkin terjebak dalam peran harian mereka yang spesifik, seperti orang tua, bos, pengasuh dan yang lain-lain. Dan akibatnya berkomunikasi dengan pasangan mereka dengan sikap yang sama," kata Moali.

Faktor terakhir adalah tidak merawat diri. Merawat diri yang dimaksud bukan hanya soal estetika, melainkan, tapi juga menjadi sehat, percaya diri, meningkatkan suasana hati kita, dan memiliki energi untuk keluar dan menikmati hidup.

"Banyak yang mungkin melihatnya sebagai hal yang sia-sia, tetapi kita berutang pada diri kita dan pasangan kita untuk menjadi yang terbaik, yang meliputi makan sehat, beristirahat, berolahraga dan bekerja dengan sikap mental," kata Kathy Hardie-Williams, terapis keluarga di Portland, Oregon.

Ketika daya tarik terhadap pasangan mulai memudar dan kejenuhan mulai muncul, jangan langsung menganggap hubungan itu hancur.

Ada tiga tips ampuh yang disarankan oleh sejumlah terapis jika Anda mengalami kondisi tersebut.

1. Tanyakan pada diri sendiri

Hal pertama yang sangat penting dilakukan adalah menanyakan ke diri sendiri soal kapan dan mengapa Anda mulai merasa kurang tertarik pada pasangan.

Setelah itu, jangan buru-buru menyalahkan pasangan atas hal tersebut.

"Sebelum mengacungkan jari, pikirkan tentang peran apa pun yang mungkin Anda mainkan dalam kehilangan daya tarik. Mungkin ada sesuatu yang tidak Anda sukai tentang diri Anda yang Anda transfer ke pasangan Anda. Atau mungkin Anda tidak melakukan upaya yang sama dengan yang Anda lakukan sebelumnya dalam hubungan, yang, pada gilirannya, mempengaruhi perilaku pasangan Anda," jelasnya.

"Misalnya, jika Anda dulu lebih baik dan sabar dengan pasangan Anda, dan Anda sekarang lebih tidak sabar dengan mereka, ini kemungkinan berdampak pada bagaimana mereka bertindak dengan Anda," sambungnya.

"Ini kemudian menghasilkan mereka bertindak kurang romantis," tambahnya.

2. Prioritaskan waktu untuk berdua meski sedang sibuk.

Jika Anda tidak dapat mengingat kapan terakhir kali Anda berkencan di malam hari dengan pasangan Anda, atau bahkan hanya sekedar makan malam, nonton film, atau hanya melakukan sesuatu yang menyenangkan bersama-sama, tidak mengherankan jika daya tarik memudar.

"Hal paling umum yang saya lihat pada pasangan yang kehilangan daya tarik adalah bahwa mereka menjadi terlalu nyaman atau terlalu stres," kata Hardie-Williams.

"Pastikan ada kencan malam," sambungnya.




Dari Bisnis hingga Politik, Jejak Karier Futri Zulya Savitri yang Inspiratif

Sebelumnya

Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women