4. Tim mata-mata
Kabar hoax lainnya yang juga beredar, menghubungkan virus corona dengan penangguhan seorang peneliti di Laboratorium Mikrobiologi Nasional Kanada.
Dia adalah ahli Virologi Dr Xiangguo Qiu. Menurut laporan media Kanada CBC tahun lalu, dia, suaminya, dan beberapa muridnya dari China dikeluarkan dari lab menyusul kemungkinan "pelanggaran kebijakan. Meski begitu, Polisi Kanada pada saat itu mengatakan bahwa tidak ada ancaman terhadap keselamatan publik.
Sementara itu laporan tidak berdasar lainnya menyebut bahwa Dr Qiu telah mengunjungi Laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China dua kali setahun selama dua tahun belakangan. Hal itu diduga memiliki kaitan dengan penyebaran virus corona yang bermula di Wuhan akhir tahun lalu.
Rumor yang juga tidak berdasar lainnya yang menyebar di sosial media menyebut bahwa Dr Qiu dan suaminya adalah "tim mata-mata". Mereka disebut-sebut telah mengirim patogen ke fasilitas Wuhan. Rumor yang sama menyebut bahwa suaminya berspesialisasi dalam penelitian coronavirus.
Namun tidak satupun dari rumor-rumor tersebut memiliki rujukan yang resmi dan meyakinkan.
5. Video perawat Wuhan
Sejak mewabahnya virus corona, banyak video yang beredar di sosial media yang mengklaim menujukan situasi di Wuhan dan China. Salah satu video yang beredar diklaim diambil oleh dokter atau perawat di provinsi Hubei, China.
Wanita yang dalam video itu diduga adalah seorang perawat di rumah sakit Wuhan. Namun, dia sama sekali tidak mengaku sebagai perawat atau dokter dalam video itu. Sehingga, tampaknya ini hanyalah asumsi dari pihak yang telah mengunggah berbagai versi video ke media sosial.
Wanita itu, yang tidak mengidentifikasi dirinya, mengenakan pakaian pelindung di lokasi yang tidak diketahui. Namun, setelan dan topengnya tidak cocok dengan yang dikenakan oleh staf medis di Hubei.
Dia mengklaim bahwa jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi di China adalah 90 ribu. Namun fakta itu tidak diungkap ke publik. Menurut angka resmi, sejauh ini ada lebih dari 4.500 infeksi yang dikonfirmasi.
Meski begitu, lagi-lagi klaim tersebut tidak berdasar dan tidak memiliki rujukan yang jelas.
KOMENTAR ANDA