Tapi benarkah setelah Cap Go Meh akan lebih baik?
“Dua hari terakhir ini justru turun salju di Beijing," ujar teman saya itu.
Ini baru untuk kelima kalinya turun salju di Beijing. Desember lalu sekali. Januari kemarin dua kali. Lalu di Februari ini justru dua kali.
Sampai tadi malam salju itu masih terus turun.
Lalu dia pun mengirim foto sela-sela gedung yang bersalju. Yang foto itu diambil dari dalam rumahnya kemarin pagi.
Pemerintah kelihatannya juga terus membangkitkan semangat warganya. Terutama agar rakyat menghargai usaha kemanusiaan yang sedang dilakukan para dokter dan perawat.
Salah satunya adalah dalam bentuk video. Yang juga viral di Indonesia.
Saya sampai tiga kali melihat video itu. Betapa mengharukannya. Terutama ketika para dokter dan perawat itu ternyata tidak boleh pulang.
Sudah berminggu-minggu lamanya. Mereka harus tidur meringkuk kedinginan di kursi. Atau hanya dengan meletakkan kepala di atas meja.
Mereka terlihat begitu kelelahan. Banyak perawat yang pipi dan hidungnya terluka. Akibat sudah begitu lama terus-menerus mengenakan masker yang dipasang secara ketat.
Air mata saya meleleh saat melihat adegan anak kecil yang kangen ibunyi. Dia datang ke rumah sakit mencari ibunya. Tapi hanya bisa melihat sang ibu dari jauh. Lalu sang anak mundur, menjauh dari rantang. Saat si anak sudah menjauh barulah sang ibu melangkah maju. Untuk mengambil rantang kiriman keluarganya itu.
Saya tahu video itu dibuat untuk kepentingan agitasi. Tapi tetap saja keharuan saya tidak terbendung. Dan air mata pun meleleh di pipi.
KOMENTAR ANDA