Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

Walaupun kita setiap hari mandi, di hari Jum’at, ada sunnah yang sama, yaitu mandi juga. Tapi tentu mandinya beda, dengan niat akan mandi Jum’at. Seperti yang ada dalam sebuah hadits dari  Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at, maka ia mandi seperti mandi janabah…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahkan ada sebagian ulama yang menjadikan mandi Jum’at ini wajib hukumnya. Hal ini berdasarkan sebuah hadits dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mandi pada hari Jum’at adalah wajib bagi setiap orang yang telah baligh.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sunnah 5

Memakai Wewangian

Setelah mandi dan mengenakan pakaian terbaik, alangkah lengkap rasanya jika ditambah dengan menggunakan minyak wangi. Sehingga diri kita akan tampak bersih dan wangi.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu shalat sesuai dengan kemampuan dirinya, dan ketika imam memulai khutbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jum’at ini sampai Jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis di atas, kita ini diperintahkan untuk bersuci, ya mandi Jum’at tadi. Setelah itu memakai minyak wangi, agar kita shalat Jum’at dalam keadaan wangi tentunya.

Sunnah 6

Sholat Sunnah di Masjid

Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang mandi kemudian datang untuk shalat Jum’at, lalu ia shalat semampunya dan dia diam mendengarkan khutbah hingga selesai, kemudian shalat bersama imam, maka akan diampuni dosanya mulai jum’at tersebut sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

Selain memperbanyak shalat sunnah ketika khatib belum naik ke atas mimbar, hadits di atas juga menunjukkan bahwa berbicara saat khatib sedang berkutbah itu dilarang. Kita sebagai jamaah yang melaksanakan shalat Jum’at wajib untuk mendengarkan, dan ingat ya, usahakan jangan tidur juga.

Sunnah 7

Mendengar Khutbah Jumat

Diwajibkan khidmat mendengarkan khutbah Jumat dan menghadap kiblat. Namun, ada hal yang dilarang yaitu menekuk lutut ketika khatib sedang berkhutbah.

Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadis.

Sahl bin Mu’adz bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) ketika sedang mendengarkan khatib berkhutbah. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, derajat hidits hasan)

Sunnah 8

Memperbanyak Doa

Di hari Jumat, kita juga disunnahkan untuk memperbanyak doa. Doa apa saja, yang penting untuk kebaikan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membicarakan mengenai hari Jum’at lalu ia bersabda,

فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.

Pendapat lain mengatakan doa mustajab yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits:

يوم الجمعة ثنتا عشرة يريد ساعة لا يوجد مسلم يسأل الله عز وجل شيئا إلا أتاه الله عز وجل فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur