Dari 80.000 penderita di Tiongkok yang 70.000 ada di provinsi Hubei. Dari 3.000 yang meninggal di seluruh Tiongkok, 2.700 dari Hubei. Tapi yang sudah bisa sembuh juga besar --sudah mencapai 40.000 orang.
Isolasi total atas Provinsi Hubei boleh dikata berhasil dengan predikat sukses besar.
Itulah pentingnya isolasi.
Tentu yang diisolasi sangat menderita, kadang merasa kok selama diisolasi tidak diberi obat. Lalu merasa kok di RS tidak diapa-apakan.
Teoritis, pengobatan untuk penderita virus Corona datang dari kekebalan di diri orang itu sendiri. Begitu seseorang terkena virus sistem di badannya bereaksi. Lalu melahirkan anti virus. Perlu 14 hari bagi badan untuk merespon datangnya virus itu dan menyerangnya.
Dalam proses kelahiran antibody itulah diperlukan kondisi tubuh yang sehat. Tubuh perlu banyak vitamin, misalnya vitamin C dan E. Kalau perlu pasien diinfus dengan cairan yang menguatkan tubuh itu.
Memang belum ada obat anti virus Corona. Yang sudah ditemukan adalah rumus obatnya. Alias: sudah ditemukan tapi masih di tingkat laboratorium. Untuk itu masih harus dilakukan berbagai uji coba, terakhir nanti uji coba klinis. Semua itu bisa memakan waktu 4 bulan, paling cepat.
Tiongkok sudah dibilang bisa mengatasi berkembangnya virus Corona.
Yang mengkhawatirkan justru Korsel, Italia, dan Iran. Korsel karena ada super spreader (Baca DI’s Way: Gereja Corona). Italia karena telat penanganan dini. Iran karena tipikal Masjid Qom, penuh sesak dan berjejal, terutama di area makam Fatima Masumeh. Saya pernah berada di masjid itu. Termasuk berdesakan di makam itu. Saya bisa membayangkan kecepatan virus tersebar di situ.
Karena itu tepat sekali Arab Saudi membatasi izin umroh. Agar tidak terulang apa yang terjadi di Kota Qom.
Tempat-tempat ibadah memang akan menjadi tantangan tersendiri dalam mengisolasi virus Corona. Ada unsur sensitif di tempat ibadah.
Mestinya seminggu lagi sudah ada berita baik dari dua orang pertama penderita virus Corona kita. Mereka akan sembuh segera, seperti doa kita.
KOMENTAR ANDA