Di Finlandia, Sanna Marin menjadi kepala negara termuda di dunia ketika dia terpilih Desember lalu. Dia berhasil membuktikan kemampuannya dalam memimpin ketika menghadapi pandemi virus corona saat ini.
Berbeda dengan negara-negara lainnya, dia gencar menggunakan influencer media sosial sebagai agen utama dalam memerangi virus corona. Hal itu dia lakukan karena dia menyadari bahwa tidak semua orang di negara itu membaca berita atau media.
Karena itu, dia mengundang influencer dari segala usia untuk menyebarkan informasi berbasis fakta tentang pengelolaan pandemi virus corona. Cara tersebut tebukti efektif di Finlandia.
Sedangkan di Norwegia, Perdana Menteri Erna Solberg, memiliki ide inovatif menggunakan televisi untuk berbicara langsung dengan anak-anak di negaranya. Dia menggelar konferensi pers khusus anak-anak.
Dalam konferensi pers itu dia berbicara secara singkat selama tiga menit untuk menjawab pertanyaan anak-anak dari seluruh negeri. Dia menjelaskan secara lengkap dan dengan bahasa yang cocok untuk anak-anak soal virus corona dan menjelaskan bahwa tidak apa-apa untuk merasa takut, asal tidak berlebihan. Hal itu dilakukan untuk menanamkan kesadaran sedari dini dan bahkan pada anak-anak untuk waspada dan tidak menganggap remeh virus corona.
Hal senada juga dilakukan oleh Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen beberapa hari sebelumnya.
Apa yang dilakukan oleh para pemimpin wanita tersebut sangat istimewa dan terbukti berhasil menjaga negaranya untuk tidak terpuruk begitu dalam akibat pandemi virus corona yang saat ini menjadi musuh dunia.
Mengutip Forbes awal pekan ini, secara umum, kunci dari kepemimpinan para wanita tersebut ada pada empati dan kepedulian yang dikomunikasikan dengan baik kepada warganya.
KOMENTAR ANDA