Ia juga pengabdi. Pasien yang datang ke tempat praktiknya boleh tidak membayar. Karena itu praktik dokternya ramai sekali. Sampai larut malam.
Ia juga menolak diberi penghargaan sebagai dosen teladan. Ia merasa belum banyak yang ia perbuat.
Tapi dengan penemuannya ini rasanya ia sangat layak untuk mendapat penghargaan. Soal ia tidak mau menerima biarlah itu menjadi sikap mulianya.
Dokter Andani kini juga sudah menyelesaikan karya tulisnya. Terkait dengan terobosan yang ia temukan itu. Dalam bahasa Inggris. Sudah siap dikirim ke jurnal internasional.
Jadi apakah permintaan ketua Gugus Tugas Nasional tadi bisa dipenuhi?
”Kami siap membantu daerah lain. Silakan kirim sampel ke Padang,” katanya.
Berapa lama tes itu memberikan hasil?
”Paling lama 24 jam,” katanya.
Silakanlah.
Saya agak telat menulis ini. Padahal Dokter Andani sudah memberi tahu saya setelah lebaran lalu.
Maka sayalah yang salah kalau sampai ada kepala daerah yang marah-marah --plus nangis-nangis-- karena rebutan mobil tes.
KOMENTAR ANDA