Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

Akibatnya, komunitas adat yang tinggal di wilayah Amazon juga ikut terpukul oleh Covid-19. Menurut Artikulasi Masyarakat Adat Brasil (APIB), sebuah kelompok advokasi yang telah melacak kasus-kasus dan kematian di antara penduduk asli di Brasil, tingkat kematian di kalangan komunitas adat akibat Covid-19, dua kali lipat dari sisa populasi.

Tahun ini, risiko penyakit pernapasan akibat polusi udara dari kebakaran dapat memperburuk dampak Covid-19, terutama bagi masyarakat adat yang tanahnya mungkin lebih dekat dengan kebakaran.

Kekhawatiran tersebut diungkapkan oleh mantan presiden Institut Kedokteran Amerika Serikat dan dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Harvard Chan, Dr Harvey Fineberg baru-baru ini.

Sementara itu, menurut Marcia Castro, ketua Departemen Kesehatan dan Populasi Global di Harvard's TH Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan, studi terbaru menunjukkan hubungan antara paparan polusi partikel udara dan kasus yang lebih parah dari Covid-19, dan peningkatan musiman malaria dan demam berdarah di Amazon selama musim panas akan memberikan tekanan tambahan pada daerah terpencil di mana tempat tidur rumah sakit sulit didapat.

Dia juga memperingatkan bahwa risiko kesehatan dari kebakaran tidak terbatas pada Amazon.

"Partikel dari kebakaran hutan dapat melakukan perjalanan ke daerah lain," kata Castro pekan ini.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News