ADAKAH cinta tulus tanpa pamrih di dunia ini? Jawabannya tentulah cinta ibu kepada buah hatinya.
Bahkan sebelum pecah tangisan tanda kehadiran si buah hati di dunia, ibu telah memberikan segenap cintanya. Ibu menjaga jabang bayi selama 39 atau lebih dari 40 minggu di dalam rahimnya dengan penuh cinta kasih.
Tentang melahirkan, kita memahami bahwa proses tersebut adalah urusan hidup atau mati. Tak perlu lagi kita ragukan perjuangan seorang ibu melahirkan buah hatinya ke dunia ini. Perjuangan itu tentulah dilandasi cinta. Karena tanpa cinta, mungkin seorang perempuan memilih tidak mau menjadi ibu.
Nabi Muhammad saw. dalam sebuah hadis riwayat Bukhari-Muslim menyebut ibu sebanyak tiga kali sebelum menyebut ayah sebagai orang yang berhak mendapat bakti seorang anak.
Dengan segala keutamaan peran ibu, doa ibu menjadi mustajab. Dengan memberi pemahaman kepada anak tentang kedudukan ibu dalam kehidupannya, anak diharapkan tidak akan pernah mau melukai perasaan ibu apalagi mendurhakai ibu.
Namun kehidupan ini diwarnai suka dan duka. Setiap manusia menghadapi masalah dalam hidupnya. Lain orang lain masalahnya. Karena itulah seorang ibu harus memiliki mental baja agar kesulitan hidup yang ia lalui tidak mengurangi kasih sayangnya dalam pengasuhan anak.
Ibarat seorang penyanyi di atas panggung, penonton hanya ingin melihat sang bintang tampil memukau dengan suara indah dan lagu-lagu hits. Tidak peduli apakah tenggorokannya baru sembuh dari radang atau kaki kanannya masih sakit akibat terkilir saat latihan koreografi.
Begitu pun seorang ibu, harus mampu menjadi ‘wonder woman’ untuk si buah hati. Ibu harus mampu menanamkan tauhid dan ajaran Islam. Ibu harus mampu menanamkan nilai-nilai moral. Ibu harus mampu menanamkan gaya hidup yang bersahaja dan sehat. Ibu harus mampu menanamkan kemandirian dan ketangguhan. Ibu harus menanamkan keceriaan dan kreativitas. Ibu harus mampu menanamkan kepercayaan diri.
Dengan berbagai tantangan dan rintangan setiap harinya, ibu harus menanamkan semua karakter unggul tersebut dalam diri si buah hati. Tak peduli hati ibu sedang merasa susah, dilanda duka, atau mengalami sakit di sekujur tubuh. Ibu harus selalu mendukung, mengayomi, dan mendidik si buah hati.
Namun, ibu terkadang lupa bahwa anak adalah amanah. Kadang ibu lepas kendali hingga memarahi, mencubit, memukul, atau mengusir anak. Karena itulah ibu tak boleh berhenti beristighfar agar dijauhkan dari tindak-tanduk yang tidak mencerminkan pengasuhan anak ala Rasul. Istighfar agar Allah selalu menguatkan ibu untuk teguh mendidik anak menjadi salih dan salihah. Istighfar yang menenangkan qalbu.
Ketika hati menjadi tenang, kasih sayang ibu akan selalu terpancar, sekali pun dalam diam. Kasih sayang abadi yang tak lekang oleh waktu. Kasih sayang yang membuat ibu selalu menyebut nama anaknya dan melupakan dirinya sendiri. Itulah kasih sayang yang hadir dalam doa ibu setiap hari.
Ada banyak doa yang ibu bisa panjatkan untuk kebaikan si buah hati. Berikut ini dua di antaranya.
Doa agar anak selalu dilindungi oleh Allah
Rasulullah saw. mendoakan kedua cucu beliau, Hasan dan Husein, dengan doa ini. Sebuah doa yang bisa ibu ucapkan menyambut lahirnya si buah hati, agar kehidupannya selalu dalam lindungan Allah Swt.
U’iidzukum(a) bikalimaatillaahit taammati min kulli syaithaanin wa haammatin wa min kullli ‘ainin laammatin
“Aku memohon perlindungan bagi kalian dengan kalimat Allah yang sempurna (Alqur’an atau asma dan sifat Allah) dari setiap setan dan binatang berbisa (racun) serta ‘ain yang dengki.”
Ketika ibu melafalkan untaian doa tersebut, ibu memohon agar Allah melindungi si buah hati dari berbagai keburukan dunia yang disebabkan bisikan setan.
Salah satu yang fitnah dunia yang bisa membahayakan anak adalah ‘ain yang dengki. Syaikh Abdurrahman bin Hasan menjelaskan bahwa ‘ain adalah penyakit atau gangguan yang disebabkan pandangan mata.
Bisa jadi si kecil terlihat sangat menggemaskan saat bayi dan balita. Berwajah lucu, berbadan gemuk sehat, berkulit putih bersih, dan gelak tawa yang menarik mata. Tak sedikit orang memuji betapa lucunya dia. Pujian yang dialamatkan kepada si kecil, tanpa ibu sadari justru akan menimbulkan gangguan baginya.
Tapi hati manusia, manakala tergoda bisikan setan, menyimpan hasad (dengki, iri hati) terhadap nikmat yang orang lain. Orang yang iri melihat kebahagiaan ibu memiliki anak yang lucu, bisa memandang si kecil dengan pandangan penuh hasad. Bak ‘racun’, si kecil pun bisa terkena penyakit ‘ain. Naudzubillah.
Doa agar anak menjadi ahli ibadah
Setiap orangtua menginginkan anaknya setaat Ismail. Dan salah satu bukti ketaatan seorang hamba adalah salat yang terjaga. Ketika menginginkan si buah hati memiliki kesalihan yang sama dengan Ismail, ayat 40 surah Ibrahim ini hendaknya menjadi doa rutin ibu untuk si buah hati.
Rabbij’alnii muqiimash shalaati wa min dzurriiyatii rabbanaa wa taqabbal du’aai
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
KOMENTAR ANDA