Berarti sumber 227 itu dari ikan beku. Tentu sumber awalnya dari tempat pengolahan dan pengepakan ikan itu di negara asal.
Virus itu bisa bertahan tiga bulan di ikan beku. Demikian juga di daging beku.
Selama ini tidak pernah ada kehebohan penularan Covid-19 di pabrik-pabrik pengolahan ikan. Yang ada justru di pabrik-pabrik pengolahan daging di Amerika. Di beberapa tempat sekaligus. Sampai pabrik itu harus ditutup, sambil tetap merahasiakan jumlah penderitanya.
Beijing segera ambil tiga langkah: Pasar Xinfadi ditutup. Tes masal dilakukan: sehari 1 juta orang, seperti di Wuhan.
Langkah ketiga, yang bikin heboh, impor ikan dan daging dari Amerika dihentikan. Yang sudah telanjur tiba pun dikarantina keras.
Padahal Tiongkok baru kembali mengizinkan impor itu tahun lalu. Enam tahun sebelumnya (2015) Tiongkok sudah menghentikan impor itu. Yakni ketika terjangkit wabah flu burung di Amerika Serikat.
Setelah flu burung lewat pun tidak otomatis impor dibuka. Tunggu sampai bertahun-tahun. Akhirnya izin itu diberikan tahun lalu. Sebanyak 172 pabrik pengolahan daging Amerika diizinkan kembali ekspor ke Tiongkok. Sebulan 177 pengapalan.
Gegara kejadian di Pasar Xinfadi itu izin dicabut lagi. Pun 37 pabrik daging di Amerika gigit jari lagi.
Gerakan memeriksa ikan dan daging beku pun dilancarkan. Anehnya, hasilnya negatif. Tidak ditemukan virus di gudang-gudang ikan dan daging beku.
Para peneliti kembali mencari sumber yang sebenarnya. Yang jelas, ditemukan virus di pasar itu. Yakni di telenan kayu, kayu yang dipakai alas memotong ikan atau daging beku.
Kini dampak 227 itu sudah hilang. Tidak ada yang mati. Tidak ada juga penderita terbaru dari pasar itu.
Pasar memang harus jadi pusat perhatian. Transaksi virus ternyata juga terjadi di situ, tanpa proses tawar-menawar.
KOMENTAR ANDA