PANDEMI virus corona atau Covid-19 menyebabkan kegiatan belajar mengajar terpaksa dialihkan ke rumah secara jarak jauh melalui sambungan online atau daring.
Hal ini menjadi pekerjaan rumah terendiri terutama bagi orangtua atau pendamping yang membantu anak untuk belajar secara daring.
Pasalnya, belajar secara daring jelas berbeda dengan belajar secara tatap muka di kelas. Tidak sedikit anak yang mengalami kesulitan untuk fokus dalam menjalani pembelajaran daring.
Namun merujuk pada saran sejumlah pakar yang dimuat di The Huffington Post baru-baru ini, berikut tujuh cara yang bisa diporaktikkan di rumah untuk membantu anak fokus memperhatikan pembelajaran daring.
1. Ketahui apa artinya "memperhatikan".
Sebelum orang tua mulai terlalu cemas tentang apakah anak-anak kita memperhatikan pembelajaran daring yang dilakukan, penting untuk terlebih dulu menjernihkan harapan.
Orangtua harus menjelaskan lebih dulu kepada anak mengenai apa itu makna "memperhatikan". Anak-anak mungkin sering mendengar kata itu, namun belum tentu benar-benar memahami makna dari kata tersebut.
Pasalnya, terkadang, kita sebagai orang dewasa kerap mengatakan hal-hal yang kita anggap dipahami oleh anak-anak, namun nyatanya tidak.
Karena itu, cobalah dengan menjelaskan apa arti sebenarnya dari "memperhatikan" kepada anak. Jelaskan bahwa memperhatikan berarti mata, telinga dan pikiran tertuju pada orang yang sedang berbicara atau memberi penjelasan, dalam hal ini guru.
2. Buatlah ruang belajar khusus dan konsisten untuk anak
Hal ini bagi sebagian keluarga yang tinggal di rumah tanpa banyak ruang mungkin agak sulit dilakukan. Namun, Anda bisa mengakalinya,
"Tidak masalah apakah itu dapur, ruang tamu atau ruang bawah tanah, tetapi harus bebas dari gangguan seperti telepon dan TV, dan yang terpenting harus konsisten," kata Guru Nasional Tahun 2010 dan Guru Bahasa Inggris Sekolah Menengah Johnston, Sarah Brown Wessling.
"Konsistensi adalah kunci untuk pembelajaran di rumah karena ini memberi sinyal kepada anak Anda bahwa inilah saatnya untuk belajar dan terlibat," jelasnya.
3. Biarkan mereka gelisah
Saat menjalankan pembelajaran daring, anak mungkin saya mengalami kebosanan atau kehilangan minat di tengah pelajaran yang membuat gerak-geriknya tampak gelisah.
Meski begitu, orangtua atau pendamping di rumah sebaiknya membiarkan anak-anak menyelesaikan pembelajarannya.
"Sama seperti di sekolah, beberapa peserta didik perlu berdiri atau gelisah atau bergerak untuk memperhatikan," kata Wessling.
"Jika ini anak Anda, pertimbangkan untuk mengangkat layar anak Anda ke atas meja atau di atas tumpukan buku sehingga mereka dapat berdiri," jelasnya.
4. Temukan penempatan terbaik untuk Anda.
Saat anak melaksanakan pembelajaran secara daring, orangtua atau pendamping sebaiknya mengambil jarak dengan anak. Jangan terlalu dekat tapi tetap mengawasi.
Pasalnya, jika orangtua terlalu dekat dengan anak saat belajar secara daring, hal itu bisa mengalihkan perhatian sang anak atau bahkan membuat anak malu dan salah tingkah.
Wessling mendorong para orang tua untuk menemukan keseimbangan yang tepat.
5. Biarkan anak bergerak sesekali
Jika anak mulai tampak kehilangan minat dengan pembelajaran daring, orangtua bisa membantu memberi sinyal kepada anak untuk membuat gerakan sederhana untuk merileksasi diri.
KOMENTAR ANDA