Menjadi ibu bekerja kerap kali menimbulkan dilema dan berujung pada munculnya perasaan bersalah di dalam diri/Net
Menjadi ibu bekerja kerap kali menimbulkan dilema dan berujung pada munculnya perasaan bersalah di dalam diri/Net
KOMENTAR

Salah satu hal tersulit yang harus dilakukan banyak wanita adalah meminta bantuan. Alih-alih meminta bantuan, seorang ibu yang bekerja mungkin hanya menambah stresnya dengan mencoba melakukan semua hal seorang diri, namun kemudian menyadari bahwa hal itu tidak mungkin.

Meminta bantuan memang bukan merupakan hal yang mudah dan memerlukan latihan. Namun bukan berarti tidak bisa dilakukan.

Perlu juga diingat bahwa dalam kehidupan ada hubungan timbal balik. Ada kalanya Anda membutuhkan bantuan, namun ada kalanya Anda bisa memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan.

"Jangkau tetangga, teman pribadi, orang tua dari teman anak-anak Anda, orang tua Anda sendiri, mertua Anda atau  program pengasuhan anak di sekolah," tulis Ziegler.

4. Bersikaplah "cukup baik" di rumah

Sebenarnya, gagasan mengenai "orangtua yang cukup baik" sudah ada sejak beberapa dekade yang lalu. Peneliti keterikatan, seperti John Bowlby, menemukan bahwa orangtua perlu hadir secara emosional, untuk menghibur anak mereka, menyesuaikan dengan perasaan anak mereka, menunjukkan kegembiraan saat melihat anak mereka, dan mendukung anak mereka.

Dengan kata lain, orangtua perlu hadir secara emosional untuk mengasuh dan berhubungan dengan anak mereka, tanpa mengorbankan kebutuhan dan kesehatan pribadi mereka.

"Kita perlu mengikuti contoh ini dan menurunkan standar dari 'ibu sempurna' yang dapat melakukan semuanya, yang melakukan segala sesuatu yang 'seharusnya' dia lakukan," tulis Ziegler.

Sebagai ibu, ada kalanya segala sesuatu tidak berjalan baik dengan anak-anak. Namun berusaha lah untuk menerima bahwa segala sesuatu tidak bisa sepenuhnya berjalan dengan sempurna.

"Daripada memberi tekanan tambahan pada diri sendiri, ingatlah dasar-dasarnya. Sadarilah hubungan yang masih dapat Anda miliki dengan anak-anak Anda hanya dengan menjadi 'cukup baik'," sambungnya.

5. Berhenti ikuti hal-hal yang membuat Anda sedih.

Di sela waktu di kantor Anda mungkin kerap merasa sedih ketika melihat teman Anda membagikan foto sedang berlibur atau membagikan foto keluarga mereka di sosial media.

Mulai saat ini, berhentilah membiarkan diri Anda bersedih untuk hal tersebut. Jika sulit, maka berhentilah mengikuti atau melihat hal-hal yang berpotensi membuat Anda sendih.

"Waktu yang Anda gunakan untuk menggulir di media sosial untuk koneksi adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat diri Anda. Jika Anda menemukan bahwa pos seseorang atau grup terus-menerus membuat Anda kecewa, berhenti ikuti mereka," jelasnya.

6. Berhenti menyalahkan diri sendiri

Terakhir, ingatlah bahwa rasa bersalah terkait erat dengan empati. Merasa bersalah berarti Anda memiliki rasa kasih sayang, perhatian, dan kepedulian terhadap orang-orang di sekitar Anda.

"Menyingkirkan rasa bersalah Anda tidak berarti bahwa Anda bukan ibu yang penyayang atau baik hati. Artinya empati di balik rasa bersalah akan terwujud," tulis Ziegler.

"Alih-alih merasa mandek, kekuatan welas asih dapat memotivasi Anda untuk terhubung dengan pekerjaan Anda serta menemukan kegembiraan menjadi seorang ibu," tandasnya.




Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Sebelumnya

Nicke Widyawati Masuk Fortune Most Powerful Women 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women